Oleh: Yuyun Rumiwati
Manusia Allah ﷻ ciptakan dengan segala keistimewaan. Saat manusia taat bisa lebih luar biasa dari malaikat. Kenapa demikian? Karena ketatan malaikat sudah otomatis karena Allah ﷻ ciptakan dengan sifat yang selalu taat.
Berbeda dengan manusia yang punya peluang untuk ke jalan takwa, pun punya peluang ke jalan fujur (keburukan). Kelebihan manusia Allah ﷻ telah tegaskan pada syetan musuh nyata manusia bahwa orang yang Mukhlis tidak akan tergoda oleh syetan.
Apa kekuatan untuk senatiasa ingat dengan Allah ﷻ? Ingat dengan segala rahmat-Nya? Marilah kita mulai dengan mencerna kembali surat Al-fatihah ayat pertama yang berbunyi bismillahirrahmanirrahim. Sebuah lafadz yang saat dihujamkan dalam benak dan jiwa akan menjadi kekuatan besar bagi manusia. Menghilangkan mereka dari rasa putus asa dan tidak percaya diri. Karena apa? Karena kita melakukan apapun dimulai dari bismillahirrahmanirrahim... Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan penyayang.
Selama seorang hamba masih hidup, dan terus berpegang pada Al-Qur'an dan merenungi maknanya. Selalu yakin ada Allah ﷻ tempat bergantung, ada Allah ﷻ tempat meminta, ada Allah ﷻ tempat berlabuh dan tempat curhat dari segala kegundahan. Ada Allah ﷻ tempat memohon petunjuk terbaik. Inilah kekuatan taqorub ilallah.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (Surat Al-Fatihah Ayat 1)
Penangkal Kesombongan
Sombong ada 2 hal, yaitu sombong dalam merendahkan orang lain. Dan sombong dalam menolak kebenaran.
Adapun bismillahirrahmanirrahim membuat manusia sadar, bahwa manusia dengan potensi gharizaah tadayun dan akal akan bisa menemukan sekuat apapun manusia, secerdas apapun mereka. Akan muncul satu keyakinan bahwa manusia memiliki segala keterbatasannya.
Maka, andai ada kesuksesan, andai ada pujian dan apresiasi atas segala jerih payah pikiran dan tenaga. Manusia yang mampu mentadaburi ayat-ayat-Nya akan muncul kebiasaan untuk menyatakan segala puji dan keutamaan hanya milik Allah ﷻ. Bahkan, tiada sekecil apapun keberhasilan manusia. Selalu ada kekuatan dan kemahabaikan dari Allah ﷻ. Dan semuanya atas pertolongan-Nya. Jika demikian siapa yang layak mendapatkan pujian selain Allah ﷻ?
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, (Surat Al-Fatihah Ayat 2)
Adapun saat manusia dalam kebingungan menentukan mana yang hak dan bathil. Redaksi dan inspirasi untuk berdoa terbaik adalah dengan mengucapkan "Ihdinashiratal mustakim".
Dan memohon diberikan petunjuk dan jalan yang lurus serta mohon dijauhkan dari jalan orang-orang zalim.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (Surat Al-Fatihah Ayat 6)
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Surat Al-Fatihah Ayat 7)
Mengapa Manusia Sulit Taat?
Selanjutnya muncul pertanyaan, lalu mengapa saat ini umat Islam yang notabene umat terbaik dengan risalah terlengkap. Masih jauh dari gambaran kemakmuran? Bahkan, tidak jarang masih ikut dengan ide, teori bangsa barat di antaranya yaitu demokrasi sebagai sistem pemerintahan biang keladi atas segala kemunduran umat. Namun, banyak di antara intelektual muslim justru masih berharap dengan demokrasi produk kapitalisme.
Maka saatnya kita dan umat kembali pada jalan yang lurus bukan jalan abu-abu.
Demikian Al-fatihah sebagai induk surat, memilik kedasyatan dan keberkahan luar biasa bagi umat Islam yang memahami maknanya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”