Oleh: Titin
Owner Angkringan Jahe Merah
Masih tidak percaya? Silakan simak, perdalam, hayati dan amalkan firman Allah ﷻ berikut ini:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqarah Ayat 260)
Bahwa Allah ﷻ menunjukkan Kuasa-Nya, Kekuasaan tentang menghidupkan kembali orang mati. Kita dapat mempelajarinya dari tafsir ayat ini. Terlihat pada sejarah dialog antara Allah dan Nabi Ibrahim, dengan perumpamaan Allah ﷻ menghidupkan burung.
Pada dialognya Nabi Ibrahim dengan segala kerendahan hati penuh pengertiannya kepada Allah ﷻ, dengan mengajukan permohonan kepada-Nya, dengan berhati-hati menghilangkan kesan rasa keraguan tentang kekuasaan-Nya. Sebab Allah ﷻ berfirman, “Apakah engkau masih belum percaya bahwa Aku bisa menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati?”
Tetapi tidak lah mungkin demikian bagi Nabi Ibrahim, tentu Nabi Ibrahim sama sekali tidak mempunyai keraguan. Melainkan beliau mengajukan permohonan itu hanya ingin melihat dengan mata kepala sendiri.
Terdapat dalam kisahnya beliau menjawab “aku sedikitpun Tidak meragukan kekuasaan Allah, tetapi aku mengajukan permohonan itu untuk sampai ke derajat ‘ainul yaqin’ yaitu keyakinan yang diperoleh setelah menyaksikan dengan kepala mata sendiri, sehingga hatiku menjadi lebih tentram dan keyakinanku menjadi lebih kuat dan kokoh.”
Kemudian Allah ﷻ mengabulkan permohonannya itu. Lalu diperintahkannya Nabi Ibrahim memotong-motong 4 ekor burung, selanjutnya untuk meletakkan potongan-potongan burung tersebut pada bukit yang saling berjauhan. Kemudian disuruhnya Nabi memanggil burung tersebut, ternyata burung-burung yang dipotong-potong tersebut kembali dengan utuh seperti semula sehingga dapat memenuhi panggilan nabi Ibrahim.
Begitu mudahnya Allah ﷻ menghidupkan, membangkitkan seluruhnya manusia di dunia dari kematian untuk dimintai pertanggungjawaban selama hidupnya.
Ada pendapat lain, yang menyatakan bahwa Nabi Ibrahim menjinakkan burung-burung di lain bukit lalu memanggilnya, dan burung tersebut datang dengan patuh dan taat kepada Ibrahim, a.s.
Demikian gambaran manusia kelak di hari akhirat nanti. Apabila Allah ﷻ memanggil satu panggilan saja, maka seluruh manusia akan datang dengan serentak, taat dan patuh menghadapnya.
Demikianlah, ayat ini akan menjadi peringatan kepada semua manusia sampai pada hari ini hingga kiamat nanti. Agar seluruh manusia meyakini bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.
Kekuasaan Allah ﷻ dalam segala hal, seperti ditunjukkan dengan mudahnya menghidupkan makluk yang sudah mati. Dan Allah ﷻ Maha Bijaksana, bagaimana menuntun, memberi bimbingannya, menunjukkan jalan yang lurus dan benar bagi manusia. Tinggal bagaimana manusia menggunakan kecerdasan akalnya untuk menyetir keimanannya.
Apakah kiranya masih tumbuh rasa dari manusia modern yang ngeyel? Nah itu dia silakan mengadakan tandingannya dari cerita ayat ini. Tersebab ngeyelnya karena tidak percaya dengan hari kebangkitan.
Sebab tidak ada lagi jalan yang lurus dan benar kecuali kita patuh, taat dan menjadi manusia yang beriman kepada Allah. Termasuk mengimani hari kebangkitan kelak.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”