Oleh: Titin
Owner Angkringan Jahe Merah
Wahai pemimpin!! Allah ﷻ melarangmu dalam firman-Nya:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah Ayat 42)
Ayat ini turun ditujukan kepada Bani Israel pada waktu itu. Terkait dua larangan Allah ﷻ sebagai berikut:
1. Jangan mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan. Sebab pada waktu itu pemimpin Bani Israil suka memasukkan pendapat-pendapat pribadi ke dalam Kitab Taurat. Hasil keterampilannya berbuah kesulitan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Utamanya mereka menolak beriman kepada nabi Muhammad ﷺ. Tidak mau menjalankan ajaran yang Rasul sampaikan. Mereka berpegang teguh pada pemimpin nenek moyangnya berikut tradisinya. Maka mereka membuat-buat alasan untuk menjelek-jelekkan dan menyalah tafsirkan ajaran yang dibawa Rasulullah ﷺ.
2. Larangan yang kedua adalah jangan menyembunyikan kebenaran, Padahal mereka mengakui dan mengetahuinya dari kitab suci mereka. Seperti berita dari Allah ﷻ tentang Nabi Muhammad ﷺ yang akan diutus sebagai penutup dari Rasul untuk seluruh umat manusia. Kesengajaan ini mereka tutup-tutupi untuk menghalangi manusia beriman kepada-Nya. Sungguh ini adalah perbuatan tercela sebab menyembunyikan sesuatu yang benar sesudah Allah ﷻ menyampaikan seruan yang kepada mereka untuk beriman kepada Al-Qur’an. Contohnya seperti: melaksanakan apa apa yang diperintahkan oleh syariat. Terutama masalah salat, zakat, dan tunduk serta taat pada perintah perintah Allah ﷻ yang lain.
Isi ayat tersebut turun bukan berlaku untuk orang Bani Israil saja, tetapi ditujukan juga kepada semua kaum muslim di segala lapisan. Terutama kepada para pemimpin dan orang-orang yang memegang kekuasaan.
Mengkaji ayat ini secara mendalam bukanlah sindiran, ayat Allah ﷻ ini jelas menyatakan “hai orang-orang yang berkuasa, janganlah kamu mencampuradukkan antara keadilan dan kezaliman, Hai para hakim, janganlah kamu mencampuradukkan antara hukum dan suap; Hai para pejabat, janganlah kamu campur adukkan antara tugas dan korupsi; Hai para sarjana janganlah kamu campur adukkan antara harta dan ilmu.
Selanjutnya kepada hai-hai yang lain, Allah dan Rasul mu memanggilmu. Untuk menaati perintah dan larangan-Nya, agar kalian masing-masing diri bisa memimpin dirinya di atas seruan syariat agar kembali dunia dan seisinya ini diliputi oleh rahmat.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”