Oleh: Emmy Emmalya
Hari ini banyak kita temui manusia yang sangat sombong ketika dia diberikan oleh Allah ﷻ kekuasaan. Mereka lupa bahwanya di atas langit ada langit lagi, mereka pun lupa bahwa batas kekuasaan mereka tidak akan abadi, ada masanya berakhir dan tak kan selamanya berada di tampuk kekuasaan.
Jangan sampai ketika berkuasa bersikap arogan, zalim dan banyak menyakiti hati rakyat. Mereka lupa bahwa mereka pun akan kembali menjadi rakyat biasa setelah nanti tak berkuasa lagi.
Ambillah pelajaran dari kisah fir'aun, nambruz dan para penguasa zalim lainnya, kehidupan mereka berakhir dengan sangat menyedihkan dan mati dengan diiringi laknat dari rakyat karena kebegisannya.
Para penguasa zalim tidak pernah mau mendengarkan nasihat dari para ulama dan orang-orang yang sholih. Mereka berkuasa sekehendak hawa nafsunya tak perduli sesuai nalar ataupun tidak.
Rakyat menjerit sedemikian rupa tak akan terdengar oleh para penguasa yang terlalu sibuk dengan kenikmatan dunia semata, bagi mereka rakyat hanyalah menjadi beban.
Lalu sistem apakah hingga bisa melahirkan penguasa sombong dan anti kritik? Itulah para penguasa yang lahir dari sistem kapitalisme sekular yang hanya memikirkan manfaat alias materi semata dengan mengesampingkan ajaran agama.
Bagi mereka agama hanya urusan pribadi tak boleh ikut campur dalam mengatur kehidupan manusia. Celakanya sistem ini diadopsi oleh kaum muslim yang telah memiliki ideologi Islam, akhirnya menimbulkan kegalauan dalam tubuh umat Islam sendiri.
Sebagai contoh, dalam sistem sekuler dibolehkan gaul bebas, nikah beda agama, tidak menutup aurat sementara dalam agama Islam ketiga hal itu haram hukumnya jika dilakukan sebagaimana perintah Allah ﷻ dalam Al Qur'an.
Dan herannya banyak umat Islam yang tak menyadarinya malah membela sistem yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran agamanya.
Padahal sesungguhnya manusia yang paling sombong itu adalah manusia yang menolak kebenaran yang berasal dari penciptanya sendiri yaitu ajaran Islam.
Hingga Allah ﷻ mengingatkan dalam firman-Nya dalam surat Al-Isra' Ayat 37:
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَ رْضِ مَرَحًا ۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَ رْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَا لَ طُوْلًا
"Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung."
Sungguh sindiran yang begitu mengena ketika Allah menyebut orang-orang yang berlaku sombong di atas muka bumi-Nya.
Padahal semua manusia, makhluk dan alam semesta akan binasa, hanya Allah ﷻ penguasa satu-satunya yang tidak berawal dan tidak berakhir. Masihkah manusia bersikap sombong ketika semua kenikmatan berupa wajah rupawan, harta berlimpah, kekuasaan yang luas itu sirna dalam sekejap setelah Allah mencabut semua kenikmatan itu?
Setelah manusia menua, wajah tak lagi rupawan, tenaga tak lagi kuat untuk mencari harta karena termakan usia, kekuasaan yang tak lagi mampu dia genggam, akan kemana manusia mengadu? Sementara kolega dan teman-teman yang dulu menghormati dan memujinya telah meninggalkannya mendukung yang lebih berkuasa lagi, begitu seterusnya. Maka satu-satunya tempat mengadu adalah Allah ﷻ, Rabb pemilik dunia dan seisinya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”