Oleh: Ramsa
Bulan Ramadan adalah syahrul Qur'an, bulan turunnya Al-Qur'an. Tepat tanggal 17 Ramadan, Allah menurunkan wahyu pertama untuk baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam di usia beliau yang ke 40 tahun.
Al-Qur'an disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada sang Nabi saat beliau sedang beribadah atau "bertahanuts" di gua hira. Sebelum resmi diangkat atau diutus jadi Nabi, Beliau merupakan orang yang rajin ibadah dan rajin berkhalwat atau berdua-duaan dengan Tuhan-Nya. Beliau sering kali berdoa dalam gua hira.
Wahyu yang turun pertama kali adalah surat Al Alaq yang berisi perintah "membaca" atau "Iqra". Sebuah kata yang luas maknanya. Karena iqra bermakna bacalah, perhatikan, analisalah. Subhanallah, bagi seorang muslim perintah ini merupakan satu perintah dengan beragam makna dan kewajiban yang agung.
Bagi sebagian orang kafir atau orang munafik di masa Rasulullah ﷺ ada yang mempertanyakan kenapa harus Muhammad yang diutus atau dipilih jadi Nabi? Bukankah banyak orang yang lebih pintar dan lebih kuat dari Muhammad? Jawabannya yakni Allah ﷻ tahu pada siapa memberi amanah, juga tahu persis kekuatan dan keteguhan Nabi Muhammad. Dengan kejujuran dan beragam akhlak mulia yang beliau miliki secara rasional beliau yang paling layak.
Wahyu Al-Qur'an yang diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun menjadikan keuatan hari bagi Rasulullah ﷺ, dan melemahkan musuh-musuh Islam. Saat perintah berdakwah telah sampai kepada Rasulullah ﷺ, maka beliau berusaha segera mendakwahkan islam, walau Beliau paham betul pasti akan ada tantangan besar di masyarakat, tapi beliau tetap berdakwah dan menyerang akidah yang rusak di masyarakat.
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar," (QS. Al-Isra' : 9)
Hendaknya Al-Qur'an mampu jadi penerang dan cahaya ibarat cahaya langit untuk semesta, yang akan bisa menerangi seluruh dunia saat semua perintah dan larangannya bisa diterapkan di muka bumi. Kehadiran Al-Qur'an di bangsa Arab terbukti mampu merubah kejahiliyaan atau kebodohan menjadi peradaban maju dan memimpin manusia dalam ketaatan. Merupakan bukti tak terbantahkan akan arti penting kedudukan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan solusi semua masalah kehidupan.
Sudah saatnya kita menempatkan posisi mulia Al-Qur'an sebagai sumber aturan hidup dan petunjuk kehidupan, penyelamat dunia akhirat. Nuzul Qur'an tahun ini layak lah jadi tonggak mengembalikan fungsi mulia tersebut.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”