Oleh: Yati Azim
Ketika kita merenungi hakikat hidup ini. Kita akan banyak mendapati bahwa kita ini sangatlah lemah. Jika tidak karena kekuatan dari Allah ﷻ maka kita tidaklah bisa barang berdiri sendiri. Dan, sedangkan kaki inipun Allah ﷻ jua yang menciptakan sekaligus mengaturnya. Bayangkan jika qadar kaki ini Allah ﷻ tarik seketika?!
Lalu, kadang meskipun tak dapat dipungkiri ada ego yang lebih tinggi agar menyelisih atau membantah, hingga untuk menerima perintah-Nya acap kali ditunda-tunda, misalnya saat adzan sudah lama berkumandang. Tapi, untuk perkara sholat saja masih ada keinginan untuk terus melambatkan. Atau hingga lupa dan bablas tak dilakukan jua, astaghfirullah.
Sungguh, menempatkan 'rasa takut' kepada Allah ﷻ itu jauh lebih baik dari pada menganggap diri paling baik atau paling kuat. Kita ini, yaa tak ada yang layak dibanggakan. Sedangkan, selayaknya kita harus menempatkan kebanggaan itu hanya pada Allah ﷻ Pencipta Semesta. Tersebab kebanggaan pada Khalik inilah kita akan selalu takwa tanpa nanti dan tanpa tapi.
Ah, jika kemudian ingat perbuatan apa yang telah kita lakukan. Apakah cukup kebajikan yang dilakukan itu memberikan kebahagiaan hakiki? Sedangkan itulah harta terbaik dan abadi milik manusia. Apakah cukup? Kok ya kesombongan seakan mendominasi diri, padahal justru kesombongan itulah yang melemahkan hingga mematikan takwa pada Illahi.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan." (QS. Al-Jasiyah Ayat 15)
Inilah pengingat diri. Allah ﷻ sudah memberikan rambu-rambu agar tak keliru memilih perbuatan apa saja yang akan menghantarkan manusia menuju fitrah. Dan, Allah ﷻ jua telah memberikan waktu terbaik seperti bertemunya kita di bulan suci Ramadhan ini agar kita menahan hawa nafsu. Menahan untuk tidak melakukan perbuatan yang salah/jahat.
Sungguh jika kita paham dengan ketentuan Allah ﷻ atas manusia maka kita tak henti-hentinya bersyukur dan terus meningkatkan derajat takwa. Sebab, kita ini siapa tanpa pertolongan Allah ﷻ? Maka, tolonglah agama Allah ﷻ agar kelak Allah ﷻ ridha dan menolong insan-Nya yang seumur hidupnya hidup dalam takwa.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”