Oleh: Wina Fatiya
Ramadan penuh berkah. Berkahnya datang tanpa diminta. Setiap jejak kebaikan akan menuai berkah. Bahkan ada berkah yang tak di sangka-sangka datang di bulan Ramadan ini.
Tak ketinggalan, jejak kebaikan dakwah pun menuai berkahnya. Jejaknya membekas meski kita sudah tak ingat.
Ramadan adalah bulan Dakwah. Ramadan akan semakin semarak karena hiasan roda dakwah tak henti memutarkan ketangkasannya.
Berkah ODOJ Plus
Pekan ini datang beberapa paket hadiah. Alhamdulillah rezeki anak solih. Ada yang konfirmasi dan ada pula yang tidak. Yang konfirmasi adalah paket dari tim hadiah Yans Ummu Hasya dan juga bundaku Lilik Yani yang masyaAllah jadi panutan. Bunda konfirmasi satu hari sebelumnya bahwa beliau mengirimiku hadiah.
MasyaAllah berkah Ramadan. Semoga bunda dan sahabat sekalian mendapatkan cinta dan rida Allah.
Paket Kejutan
Ada juga beberapa paket yang tak konfirmasi. Abang paket tiba-tiba menghampiri. Tertulis di sana namaku dan anak-anak. Ternyata itu adalah paket kejutan dari beberapa kawan yang dulu mengkaji Islam bersamaku.
Dulu saat beberapa orang rutin kajian intensif, ada yang melanjutkan ke jenjang kajian kitab ada pula yang berhenti karena berbagai kondisi. Alhamdulillah silaturahmi tetap terjalin meski tak lagi kajian. Bahkan beberapa diantaranya masih rutin konsultasi dan sharing Islam meski online atau lewat WA.
Ternyata mereka masih memegang simpul pemikiran yang dulu aku jelaskan. Bedanya mereka tak terjun ke medan laga, hanya mendukung di sosial media juga bantuan doa dan dukungan pribadi.
Tak ada tendensi apalagi pergesekan meski sudah tak bersama. Itulah indahnya dakwah dan ukhuwah.
Kajian Bertambah
Beberapa orang rutin kajian intensif. Mereka adalah ibu-ibu muda yang memiliki anak-anak balita. Meski masih ada di fase sibuk, namun semangat mereka patut diacungi jempol.
Setiap kajian mereka datang lebih awal. Setiap penjelasan bisa mereka tangkap dan kritisi dengan fakta kekinian. Pertanyaanpun adalah pertanyaan level kritis. Luar biasa.
Selain itu mereka ternyata suka berdakwah. Terbukti setiap pekan ada saja orang baru yang mereka ajak ke kajian. MasyaAllah.
Benarlah ungkapan salah seorang guruku. Beliau mengatakan jika aqliyah dan nafsiyah umat sudah tersentuh dengan dakwah pemikiran yang sohih, maka efek dominonya tak terduga. Dia akan terus menyentuh umat dan membara di tengah-tengah umat.
Jika demikian, wajar jika dakwah pemikiran menjadi salah satu ciri khas aktivitas dakwah nabi. Karena pemikiranlah yang bisa mengubah seorang manusia. Pemikiran pula yang membangun peradaban dan budaya masyarakat.
Terbayang jika pemikiran sohih yang melingkupi umat. Apa yang bisa umat lakukan? Efek domino seperti apa yang bisa diciptakan umat?
Umat di setiap zaman pasti ada ujiannya masing-masing. Umat itu dinamis. Ia berfluktuasi mengikuti arus hegemoni. Jika Islam yang menghegemoni, tentulah umat akan kembali pada peradaban gemilang yang menjadi mercusuar dunia.
Sebagai bagian dari umat sudah selayaknya kita membuat arus utama. Arus yang menghantarkan pada kebangkitan Islam.
Berkah Ilmu Dakwah
Sekali lagi, Ramadan mubarak. Keberkahannya dalam dakwah terasa sekali pada ilmu yang didapatkan. Mulai dari ilmu literasi, ilmu Quran, ilmu kitab para ulama, ilmu ekonomi dan masih banyak lagi.
Ilmu itu penentu amal. Apakah akan menjadi amal solih atau amal salah. Dalam Islam, tidak dianjurkan melakukan sesuatu sebelum ada ilmunya.
Termasuk dakwah, pastinya butuh ilmu supaya menjadi amal solih. Berkahnya Ramadan adalah bertambah dan bermanfaatnya ilmu khususnya untuk dakwah.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
