Oleh: Enny Ummu Almira
Berbicara hukum Allah adalah bicara tentang aturan atau petunjuk yang berasal dari Allah. Hukum-hukum Allah adalah intisari dari Kitabullah atau Al-Qur'an.
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS. At-Taubah Ayat 33)
Sudah seharusnya sebagai umat muslim, kita menginginkan tegaknya hukum Islam. Apalagi di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam kurang lebih 85% seperti di negara Indonesia, Karena dengan begitu umat Islam akan dengan leluasa melaksanakan hukum-hukum Allah.
Tapi anehnya jika kita mau bertanya atau mengadakan survey ke beberapa masyarakat umum, jawaban mereka adalah tabu dengan hukum Islam, dengan alasan negara Indonesia kan bukan negara Islam, karena ada 5 atau 6 agama dan kepercayaan di Indonesia.
Melihat jawaban mereka ini, seolah mereka asing dengan hukum Allah atau hukum Islam. Mungkin karena sudah tergiring atau terbawa oleh opini yang di gencarkan oleh media yang sebagian besar milik orang-orang kafir. Atau karena minimnya pengetahuan dan pemahaman mereka tentang hukum-hukum Allah.
Media telah sukses membuat masyarakat umum asing dan jauh dari agama sendiri bahkan ada istilah islamphobia di mana mereka menyebut Islam itu radikal, terorisme, fanatik, ekstrim, kuno dan lain-lain. Yang kesemuanya itu berasal dari opini publik yang bersumber dari media orang-orang kafir dan pihak-pihak yang anti dengan Islam, sehingga masyarakat umum menjadi antipati dengan Islam yang notabene itu adalah agama mereka sendiri.
Justru malah negara kita menggunakan hukum negara kafir yaitu kapitalisme dengan faham sekulerisme yaitu memisahkan agama dengan kehidupan, di mana agama hanya berlaku bagi individu saat melakukan ritual ibadah sholat, di luar itu mereka bebas bahkan membuat aturan sendiri (pemerintah/penguasa).
Seandainya kita umat Islam mau mempelajari, memahami, mengamalkan dan mengajarkan isi Al-Qur'an, niscaya kita akan merindukan masa di mana Islam pernah berjaya selama kurang lebih 13/14 abad, saat hukum Islam di tegakkan yaitu pada masa kekhalifahan Turki Utsmani. Namun sayang setelah khilafah runtuh oleh Mustafa Kemal Ataturk, sejak itu pula Islam mengalami kemunduran dan kekalahan.
Islam adalah agama yang di Ridhai oleh Allah, karena Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur berbagai sendi kehidupan, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Bahkan mengatur secara detail aktifitas manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tidak ada agama lain yang se-lengkap Islam.
Hukum-hukum Islam termuat di dalam Al-Qur'an yang merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia khususnya umat islam, yang di bawa oleh Rosulullah Muhammad Sholallahu'alaihi wasalam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
سُورَةٌ أَنْزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنْزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
(Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya. (QS. An-Nur Ayat 1)
Tidak ada keraguan bagi umat Islam terhadap Al-Qur'an petunjuk bagi orang yang beriman. Sudah saatnya kita sebagai seorang muslim kembali kepada Al-Qur'an. Tidak hanya membacanya, tapi juga memahami, mengamalkan dan mendakwahkan.
Seperti komunitas SSCQ yang berisi tentang aktifitas bersama Al-Qur'an mulai dari tilawah, terjemahan dan setor ayat berkesan berupa tulisan untuk di bagikan di media sebagai sarana dakwah dalam rangka amar ma'ruf nahi munkar, saling mengingatkan dalam kebenaran dan kebaikan, saling memotivasi satu sama lain dan ilmu penunjang lainnya seperti literasi (kepenulisan), ilmu tahsin atau tajwid, bahasa Arab, design dan lain-lain.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
