Oleh: Wina Fatiya
Kemarin, aku dan anak-anak membereskan box mainan sembari memilah dan memilih mana mainan yang masih layak dan tidak. Mereka sangat antusias karena bisa menemukan mainan yang sudah lama tersimpan di box mainannya.
Dengan lugasnya mereka bercerita tentang momen-momen bahagia bersama mainannya itu. Tanpa terasa waktu berlalu mengiringi serunya kami berbagai cerita sambil memilah mainan.
Akhirnya aku mengajak mereka untuk membersihkan mainan-mainan yang sudah mereka pilih. Si sulung bertanya kenapa harus dibersihkan, bukankah bisa langsung dimainkan saja. Pertanyaan ini membuatku terinspirasi untuk menjelaskan keutamaan Ramadan kepada mereka.
Aku sampaikan bahwa mainan itu pasti kotor jika selesai dimainkan. Apalagi mainan yang sudah tersimpan lama sangat berpotensi terdapat kuman penyakit yang membahayakan, sehingga sebisa mungkin mainan ini harus dibersihkan.
Aku jelaskan bahwa itu adalah salah satu cara merawat mainan supaya tidak gampang rusak. Di samping itu membersihkan dan merawat mainan adalah salah satu bentuk syukur kita kepada Allah ﷻ karena sudah diberikan rezeki berupa mainan.
Nah, layaknya mainan, kita juga harus dibersihkan supaya terawat dan sebagai bentuk syukur kepada Allah ﷻ. Bukan hanya membersihkan diri secara lahiriah namun juga secara ruhiyah.
Membersihkan diri secara lahiriah artinya kita melakukan kegiatan yang bisa membersihkan raga kita dari zat atau benda kotor. Zat atau benda kotor ini ada di bagian luar tubuh dan di dalam tubuh.
Untuk zat kotor di luar tubuh kita bisa membersihkannya dengan mandi, berwudu, keramas, sikat gigi, membersihkan kuku dll. Sedangkan untuk zat kotor di dalam tubuh, kita bisa membersihkannya dengan cara banyak minum air putih, mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung serat dan kayak vitamin mineral, melakukan aktivitas untuk mengeluarkan keringat, tidur yang cukup, menjauhi gaya hidup yang tidak sehat, dll.
Adapun pengotor ruhiyah yaitu kemaksiatan dan kelalaian yang kita lakukan baik disadari ataupun tidak. Untuk membersihkannya adalah dengan bertaubat, beristighfar, berzikir, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah ﷻ (taqqarub ilallah) dan rutin melakukan amal ibadah.
Namun ada lho aktivitas yang bisa membersihkan lahiriah juga ruhiyah sekaligus. Aktivitas apa itu? Ya. Puasa.
Pada saat kita berpuasa, tubuh tidak mendapatkan suplai makanan dan minuman untuk diproses. Akhirnya tubuh melakukan proses pembersihan diri serta pengaturan ulang fungsinya, pemulihan dan penyegaran. Oleh karena itu kita dapati bahwa orang yang sering berpuasa justru jauh lebih sehat dibandingkan orang yang jarang berpuasa.
Selain itu, pada saat kita berpuasa niatnya karena Allah ﷻ, terutama puasa wajib di bulan Ramadan, maka ini menjadi momen pembersihan ruhiyah yang sangat baik. Sebagaimana hadis Nabi ﷺ:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Puasa Ramadan menjadi wasilah membersihkan dosa dan kesalahan di masa lampau. Selain itu puasa Ramadan juga akan menjadi perisai terhadap segala kemaksiatan. Hal itu seperti tersebut dalam hadis Qudsi:
Allah Azza wa Jalla berfirman:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Setiap amal seorang manusia adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasan kepadanya. Puasa itu adalah perisai, karena itu apabila salah seorang di antaramu berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang buruk dan keji, jangan membangkit¬kan syahwat dan jangan pula mendatangkan kekacauan. Apabila ia dimaki atau ditantang seseorang, maka katakanlah: Aku sedang berpuasa,..”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1771).
Aku mengajak anak-anak supaya semangat berpuasa di bulan Ramadan ini. Dengan berpuasa tubuh menjadi sehat, jiwa menjadi bersih dan akal lebih cemerlang. Puasa adalah detoksifikasi terbaik bagi jiwa dan raga kita.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”