Oleh: Ramsa
Berpikir merupakan aktivitas mulia. Aktivitas yang menjadikan manusia itu istimewa dan sempurna. Dengan berpikir seseorang akan mampu menganalisa dan mempertimbangkan baik dan buruk dalam hidupnya. Tentu landasan berpikr ini harus lah sesuatu yang benar dan tak mungkin salah, yakni Al-Qur'an.
Dengan memperhatikan alam semesta kita akan bisa memikrkan siapa yang mengatur dan menciptakannya. Tak sebatas itu kita diarahkan oleh Allah yang Maha Tinggi untuk terus berpikir dan menyelesaikan masalah diri dan masalah umat. Karena muslim yang saleh diri tak cukup. Harusnya menjadi Muslim yang muslih atau menjadi Muslim yang selalu ngajak pada kebaikan.
Memikirkan dunia dan solusinya penting, namun memikirkan akhirat dengan segala masalahnya juga wajib. Ketika Allah anugerahkan Al-Qur'an, Allah Ta'ala tahu bahwa manusia mampu mengambil sikap yang tepat dalam masalah dunia dan akhirat. Dengan pedoman Al-Qur'an niscaya bisa mengantarkan pada berpikir serius dan solutif untuk memecahkan masalah keduniaan hingga masalah akhirat.
Semua aktivitas dan ibadah kita hendaklah bermuatan ukhrawi atau bermuara pada kebaikan akhirat. Di sinilah pentingnya idrak sillah billah atau kesadaran koneksi kita dengan Allah. Apa pun, kapan pun, dan dimana pun kita berada ingatlah kita terkoneksi dengan Allah. Tiada tempat yang tak terjangkau oleh Allah. Wahai diri, ingat lah dan sadari lah bahwa engkau dalam pantauan Allah 24 jam tanpa henti.
Jangan pernah lengah dan lalai, jadikan siang dan malam mu ladang pahala, manfaat buat diri dan umat. Jadilah pemikir untuk umat dan bisa berkontribusi dalam menyelesaikan masalah besar umat. Mengambil bagian dalam membangkitkan cara berpikir. Dengan mengajak umat berpikir tentang masalah dan solusi hidup yang benar, yakni Islam kaffah.
Ajaklah umat menganalisa masalah pendidikan yang hari ini semakin tak jelas arahnya. Pendidikan generasi muda harusnya diisi dengan pemahaman Islam agar kelak mereka mampu jadi pembela Islam yang handal. Bukan pendidikan dengan kurikulum liberal, yang menjadikan anak bebas tak bertanggung jawab. Belum lagi pergaulan remaja yang semakin tak terkontrol. Rasanya masalah kehidupan tak pernah teratasi. Begitu banyak masalah kehidupan. Hanya Islam solusinya.
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صٰلِحًا غَيْرَ الَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظّٰلِمِينَ مِنْ نَّصِيرٍ
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (TQS. Fatir : 37)
Mari berpikir dan mencari solusi untuk tiap masalah umat. Berpikir kritis dan memberi solusi terbaik agar umat pun sadar prntingnya berpikir dan mencermati keadaan di sekitar kita. Peka terhadap lingkungan sekitar. Masalah di skitar kita harus jadi perhatian kita. Beri solusi agar jadi kebaikan buat sesama. Kelak di akhirat pun kita tetap akan memperhatikan sekitar kita, dan tak bisa kembali ke dunia untuk berbuat yang lebih baik. Semoga Allah jauhkan dari penyesalan dan azab yang berat. Aaamiin.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”