Oleh: Eni Imami
Seberapa banyak kita sudah mengingat Sang Pencipta dalam hidup ini? Apakah kita lebih banyak mengingat-Nya saat dalam kondisi susah atau bahagia? Jujur saja, nyatanya kita lebih banyak mengingat-Nya tatkala susah. Menjadi begitu dekat dengan-Nya. Mengajukan ribuan permohonan doa.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah[2]:152)
Al-Hasan Al-Basri, Abul Aliyah, As-Saddi, dan Ar-Rabi ibnu Anas dalam tafsir Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah selalu mengingat orang yang ingat kepada-Nya, memberikan tambahan nikmat kepada orang yang bersyukur kepada-Nya, dan mengazab orang yang ingkar terhadap-Nya.
Bahwa makna yang dimaksud ialah hendaknya kita taat kepada-Nya dan tidak durhaka terhadap-Nya, selalu ingat kepada-Nya dan tidak melupakan-Nya, selalu bersyukur kepada-Nya dan tidak ingkar terhadap-Nya.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. (Al- Baqarah, [2:152]) Makna yang dimaksud ialah: Ingatlah kalian kepada-Ku dalam semua apa yang telah Kufardukan atas kalian, maka niscaya Aku akan mengingat kalian dalam semua apa yang Aku wajibkan bagi kalian atas diri-Ku.
Menurut Said ibnu Jubair artinya: Ingatlah kalian kepada-Ku dengan taat kepada-Ku, niscaya Aku selalu ingat kepada kalian dengan magfirah (ampunan)-Ku. Menurut riwayat yang lain disebutkan dengan rahmat- Ku.
Dari Ibnu Abbas sehubungan dengan takwil firman-Nya: Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. (Al- Baqarah,[2:152]) Disebutkan bahwa makna yang dimaksud ialah ingat Allah kepada kalian jauh lebih banyak daripada ingat kalian kepada-Nya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”