Oleh: Titin
Owner Angkringan Jahe Merah
Kini umat Islam sudah terpecah menjadi beberapa golongan. Ada bermacam-macam golongan, salah satu diantara-nya ada kelompok yang sangat fanatik. Akibatnya terjadi perselisihan dan permusuhan sebab akhirnya timbul perbedaan pendapat. Siapakah dari golongan itu yang menjadi sang pecah belah agama? Lalu disebabkan oleh apa?
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (QS. Al-An'am Ayat 159).
Kelak mereka golongan pemecah belah yang disebut pada ayat ini, sangatlah kasihan nasibnya. Sebab mereka di luar tanggung jawab Rasulullah ﷺ karena yang menanggung beban siksa hanya dirinya sendiri.
Kenapa mereka seperti ini? Karena masing-masing berada pada baqa ghirahnya yang merasa paling benar sendiri, dan mereka itu pencari kemenangan bukan mencari titik kebenaran. Mereka menggunakan aturan yang tidak benar. Mencari hadits-hadits yang tidak benar, menggunakannya juga menakwilkan Al-Qur’an menurut selera dan kemauannya sendiri. Akhirnya sunatullah dunia ini disinggahi oleh para pemangsa. Di sana ada dua pihak berkelahi dan akan di mangsa pihak ketiga yang mencari keuntungan.
Sesungguhnya inilah balasan mereka di dunia dari akibat apa yang mereka perbuat. Bukan soal menjadi pemenang, namun di mana letak sisi nyamannya bila terjadi perpecahan di kalangan umat. Perpecahan sangat dominan di picu karena umat ini terlalu lemah pemahaman agamanya. Sehingga berakibat lemah pula urusan dunianya.
Menurut tafsir al-Maragi sebab-sebab perpecahan terjadi karena:
- Perebutan kekuasaan. Siapa yang bisa memungkiri bahwah saat ini salah satu sumber perpecahan adalah karena kekuasaan.
- Fanatik kebangsaan (rumpun keturunan), karena setiap bangsa Dan rumpun keturunan (Ras) tidak senang dikuasai oleh yang lain. Bahasa kerennya adalah negara Nation State.
- Fanatik buta mazhab dan pendapat tentang pokok agama serta cabang-cabangnya.
- Fatwa agama menurut paham dan selera pikirannya saja. Karenanya zaman sekarang banyak orang yang berani memberikan Fatwa di dalam agama Islam, padahal jauh dari tuntunan Al-Qur’an dan hadis.
- Adanya para musuh-musuh Islam yang berusaha menipu daya, berusaha dan sengaja memecah umat Islam. Demi kepentingan kekuasaannya itu. Sehingga di ciptakan lah hadits-hadits palsu (maudu’) yang menyebabkan bisa mempengaruhi umat (pemimpin Islam). Dan menggunakan hadits palsu tersebut seolah-olah itu dalil Islam.
Nah, apakah umat yang terpecah belah ini ada di negeri muslim terbesar ini? Jika iya inilah contoh jelek, yang kelihatan di pelupuk mata. Tidak usah jauh-jauh mencarinya ke negara tetangga. Selanjutnya, bila sudah mengetahui penyebabnya, pungut sebabnya buang lah ke tempat sampah. Lalu bersihkan siram pakai kekuatan peluru pemahaman Islam secara kaffah.
Kemudian saling merajut membentuk kekuatan membangun peradaban menghapus keterpurukan dan penderitaan akibat mencampakkan aturan Islam. Akhiri dengan tidak ada lagi yang menjual ayat demi kepentingan, bersumpah jabatan dengan mempergunakan ayat, dan membuang ayat demi alasan perjuangan memoderasi Islam dan mengatasnamakan sebuah kerukunan. Bahkan berani membuang ayat tentang mengkafirkan orang lain. Sudah saatnya raih dan kibarkan bendera kemenangan dan menyatu seperti sejarah Islam di masa silam. Tegak dan megahnya peradaban Islam di bawah institusi Khilafah.
Dilarang mempunyai hobi memecah belah agama, ini namanya makluk yang sangat sombong karena berani menentang perintah Allah ﷻ dan berani berurusan dengan-Nya. Naudzubillah min dzalik.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”