Oleh: Desi
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (QS. Al-Hijr: 39)
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS. Al-Hijr: 40).
Itulah ucapan dan janji iblis dihadapan Allah ﷻ. Iblis akan gigih pantang menyerah untuk menyesatkan umat manusia hingga datang hari kiamat.
Iblis akan datang pada setiap jiwa manusia dari depan dengan menakut-nakuti akan kefakiran, kemiskinan, dan menyibukkan manusia dalam urusan dunia hingga lupa akan akhirat.
Lalu menyerang jiwa-jiwa manusia dari arah belakang dengan menanamkan keraguan janji Allah berupa surga. Iblis akan menarik manusia dari usaha mengejar surga sejauh mungkin.
Iblis tidak mungkin puas hanya menyerang dari depan dan belakang saja pasti akan menghantam dari sisi kanan dengan menebarkan kerancuan dalam berfikir memahami Al-Qur'an dan As-sunah.
Datang pula serangan dari arah kiri dengan meniupkan angin segar menjadikannya terasa indah dunia dan isinya. Menjerumuskan manusia pada cinta dunia berlebihan dan takut mati.
Iblis berbisik-bisik ditelinga manusia, mengaburkan pandangan, menjadikan segala maksiat terasa indah memalingkan wajah dari taat kepada Allah. Melemparkan dari ketauhidan. Menuntunnya pada kesesatan 'se' sesat-sesatnya.
Pada sebuah kisah, iblis menggoda seorang ahli ibadah tanpa henti, tanpa lelah, tak kenal kata menyerah dan tidak pernah kehilangan ide untuk mengkafirkannya.
Satu ide gagal, muncul ribuan ide lainnya. hingga ahli ibadah dalam kisah tersebut yang di kenal dengan nama Syekh Barshisha terjerumus dalam perbuatan maksiat. Terkena bujuk rayu setan membuatnya berzina dan menghamili seorang wanita.
Iblis meniupkan was-was dalam hatinya yang memunculkan rasa takut nama baiknya akan tercoreng, disaat itulah setan berbisik agar syekh tersebut membunuh wanita yang telah dihamilinya.
Benar saja, untuk menutupi perbuatannya, Syekh Barshisha membunuh wanita itu. Kemudian ketika empat saudara laki-laki wanita itu datang, Syekh Barshisha berbohong.
Namun iblis licik, jahat sekali, iblis itu tidak mau berpihak pada manusia dan tukang pengadu domba. Malamnya iblis datang melalui mimpi kakak-kakak dari wanita tersebut, mengatakan bahwa adiknya telah dibunuh.
Ketika diperiksa, benarlah ada bekas pembunuhan pada tubuhnya dan terungkaplah bahwa adiknya sedang hamil. Maka diseretlah Syekh Barshisha ke tiang gantungan dijatuhi hukuman mati.
Datanglah setan menawarkan pertolongan dengan catatan Barshisha harus sujud kepadanya. Maka sujudlah Barshisha mengakui setan sebagai Tuhan sebelum mati. Dalam kondisi seperti itu, setan berlepas tangan.
Matilah Barshisha dalam keadaan menjadi seorang pembunuh, pezina, pembohong, dan syirik. Kenapa bisa seperti itu? Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Setan menggiring langkah manusia agar semakin terjebak dalam perbuatan maksiat.
Kisah di atas hanya penggalan kisah dari banyaknya kisah yang serupa lainnya. Betapa kita sebagai manusia, setiap hari harus perang melawan setan. Mampukah kita menang dari perang ini?
Iblis selalu memiliki strategi, mereka bermain melalui pikiran, bagaimana mereka mengetahui celah-celah kosong yang dimiliki setiap manusia. Maka mengalahkannya harus dengan ilmu.
Pertandingan manusia yang paling panjang adalah perang melawan setan. Tentunya kita butuh referensi agar tahu bahwa seluruh gerak-gerik setan adalah upaya mencabut manusia dari jalan yang di ridai Allah.
Menjadikan manusia keluar dari konteks keimanan dan keluar dari agama Allah. Menjauhkan manusia dari jalan yang pernah dilewati oleh nabi Muhammad ﷺ juga nabi-nabi sebelumnya.
Maka sebagai manusia harus giat mencari ilmu agar terus berada pada jalan yang benar yang sesuai petunjuk Rasulullah ﷺ. Kenalilah Islam seluruhnya, jangan mudah mencukupkan diri dengan ilmu sekedarnya.
Dari kesabaran iblis menggoda manusia yang tanpa lelah melalui proses yang sangat panjang maka bisa disimpulkan bahwa kebatilan hari ini adalah proses panjang puluhan tahun sebelumnya.
Bagaimana kemaksiatan hari ini mendapat tempat di hati masyarakat dan sebuah perbuatan dosa yang begitu mudah dimaklumi dan dianggap wajar ketika dilakukan. Parahnya ketika diingatkan, justru yang mengingatkan dianggap tidak toleran.
Sebut saja pacaran. Aktivitas yang satu ini sangat digandrungi muda-mudi. Riba, hampir semua kalangan pernah menjadi pelaku riba. Khamr menjadi pelengkap yang lumrah berada di meja-meja tempat makan.
Hal itu tentu menjadi proses panjang dari kegigihan setan. Tahap demi tahap dilakukan dengan sabar dalam rangka mencabut keimanan dari hati manusia dan ketika manusia telah masuk dalam perangkap setan maka setan berlepas diri namun kesudahan dari keduanya adalah neraka.
Satu hal yang bisa diambil pelajaran dari kisah di atas tentang Barshisha. Yaitu seorang ahli ibadah yang sangat tekun dan hampir-hampir membuat setan putus asa dalam menggodanya. Karena keuletan, ketekunan, keistikamahan Barshisha dalam beribadah kepada Allah ﷻ.
Namun ada hal yang perlu kita perhatikan dalam kisah Barshisha ini yaitu ibadahnya melebihi ilmunya. Ternyata ini menjadi sesuatu yang berbahaya. Sedangkan ibadah dengan ilmu seharusnya selalu beriringan. Ibadah tekun namun tidak dibarengi ilmu maka bisa terpesok dalam kerusakan.
Hari ini berapa banyak orang yang getol ibadahnya namun disisi lain sebagai pelaku riba, mengaggap enteng perkara-perkara yang sebenarnya menimbulkan dosa besar.
Maka jangan pernah berhenti memohon perlindungan dari Dzat yang memiliki keburukan semua makhluknya. Dan jangan pernah lepas dari kajian ilmu untuk membentengi diri karena bisa jadi kita tidak menyadari langkah kecil kita bisa saja ada arahan setan. Nauzubillah.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”