Oleh: Desi
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya: "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai." (QS. At-Taubah ayat 32).
Selalu ada golongan orang kafir yang hendak memadamkan cahaya agama Allah dari jaman Nabi hingga hari ini. Jika dahulu yang menjadi penentang Islam, atau yang dipanggil "mereka" dalam ayat ini, adalah datang dari kaum musyrik dari masyarakat Arab, juga ahlul kitab dari Nasrani dan Yahudi. Maka, dewasa ini "mereka" berkembang mencakup kelompok Sekuler dan Atheis.
Ucapan dan tindakan mereka tidak henti-hentinya menyakitkan umat Islam. Dahulu usaha mereka untuk memadamkan cahaya Allah adalah dengan menyerang nabi Muhammad ﷺ. Dengan menuduh nabi Muhammad sebagai dukun, penyihir, orang gila dan penyair.
Serangan terhadap nabi Muhammad ﷺ sebagai pembawa risalah, masih saja terjadi hingga hari ini. Seperti penghinaan yang belum lama ini terjadi. Nupur Sharma dari India menghina Rasulullah terkait isra mikraj, pernikahan nabi Muhammad ﷺ dengan bunda Aisyah ra. Yang tidak kalah heboh adalah penghinaan yang dilakukan oleh holywings, yang melakukan promosi nyleneh dengan menyandingkan nama Muhammad dan Maria.
Bukan hanya pembawa risalahnya saja yang diserang, tetapi risalah yang dibawa pun diserang, yaitu Al-Qur'an dan ajaran Islam. Ayat Al-Qur'an telah diolok-olok dari awal diturunkan. Hingga hari ini, penghinaan terhadap ayat-ayat Allah, terus saja bermunculan.
Target penyerangan selanjutnya adalah umat Islam. Masih segar dalam ingatan, ketika banyak kasus bom bunuh diri, terjadi ledakan bom Bali, juga pasca tragedi WTC. Serangkaian kejadian ini menjadi momentum yang tidak dilewatkan oleh Barat dan para pembenci Islam untuk menstigma Islam sebagai agama teroris dan kekerasan.
Mereka, para musuh-musuh Islam tidak akan pernah rida Islam menang, maka mereka melakukan segala cara untuk memadamkan cahaya kebangkitannya. Tidak tanggung-tanggung mereka menggelontorkan dana yang cukup besar menggarap proyek yang bertujuan menghancurkan umat Islam, sehancur-hancurnya sampai ke akar-akarnya.
Mereka bersatu padu menggandeng para penguasa negeri-negeri muslim untuk memuluskan rencana mereka.
Moderasi beragama bertopeng kerukunan dan toleransi. Feminisme berbalut indah. Liberalisme berpayung HAM. Dan seabreg jargon-jargon mereka yang siap mematikan umat Islam secara perlahan.
Lihainya mereka memainkan politik belah bambu.
Lemahnya umat Islam hingga terbuai dalam permainan mereka. Rela, bersedia diadu domba. Umat Islam dihadapkan pada dua kubu yang siap menyerang satu sama lain. Dengan ucapan-ucapan kasar, saling menyakiti, saling mencurigai, saling merasa benar sendiri, berbangga-bangga pada golongan masing-masing. Kerugianlah yang kalian dapat. Dan kaum kafir bertepuk tangan kegirangan.
Jika kaum kafir saja bersatu demi menghancurkan agama Allah, sedangkan mereka sadar pada akhirnya mereka akan kalah. Namun, mereka gigih, tidak pernah menyerah, selalu memikirkan berbagai macam ide demi tujuan kehancuran Islam. Masihkah umat Islam rela bercerai berai? Tidakkah kalian rindu bersatu di atas satu komando?
Telah nyata, solusi yang datang bukan dari Islam gagal memberi pemecahan tuntas. Karena sumber solusi yang akan menyelesaikan masalah hingga ke akarnya hanya ada dalam Islam. Sebuah ajaran yang datang dari Allah ﷻ melalui Rasul-Nya.
Dalam ayat di atas disebutkan, Allah menolak usaha mereka, justru akan menyempurnakan cahaya-Nya. Maka sudah menjadi tugas kita umat Islam untuk taat secara utuh, penuh keimanan dan ketakwaan. Berharap penuh pertolongan Allah segera datang.
Maka, lucutilah semua ashobiyah. Merapatlah pada jama'ah yang berpegang teguh pada syari'at Allah.
Jadilah bagian untuk memperkuat barisan. Tunjukkan loyalitasmu. Gali potensi, cari peluang untuk berkontribusi dalam perjuangan membela Dienul haq.
Ketahuilah Rasulullah tahu bahwa Islam akan dimenangkan oleh Allah. Namun, Beliau menyambutnya dengan perjuangan maksimal. Dengan harta, tenaga, waktu yang panjang hingga berdarah-darah. Dan Allah hadiahi kemenangan yang telah dijanjikan. Islam berada pada puncak peradaban, menguasai 2/3 dunia.
Umat Islam yang yakin akan janji Allah, tidak akan berpangku tangan, tidak berleha-leha menunggu. Namun, akan bangkit mempersiapkan diri, ambil bagian terdepan membela Dienullah.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”