Oleh: Desi
وَهَٰذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ ۚ أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
“Dan ini (Al-Qur’an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?” (QS. Al-Anbiya Ayat 50).
Al-Qur'an adalah Kalamullah yang berisi wahyu sekaligus sebagai mukjizat yang disampaikan Allah ﷻ kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Jika mukjizat para Nabi sebelumnya akan hilang dengan wafatnya Nabi tersebut, berbeda dengan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ berupa Al-Qur'an. Sekalipun Rasulullah telah wafat namun mukjizat itu akan terus bisa dinikmati umatnya hingga hari kiamat.
Seperti mukjizat tongkat Nabi Musa karena pada saat itu marak tukang sihir pada era Fir'aun. Kemampuan mukjizat Nabi Isa menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak karena pada masa itu banyak dokter. Mukjizat Nabi-Nabi tersebut terbatas ruang dan waktu. Terbatas hanya untuk kaum tertentu dan terbatas pada usia Nabi tersebut.
Di masa Nabi Muhammad ﷺ bertebaran para pujangga dan penyair di kalangan bangsa Arab, maka mukjizat pun diturunkan berupa Al-Qur'an yang indah dari semua aspek bahasanya, mereka pun tak mampu menjawab tantangan membuat surat atau ayat yang serupa dengan Al-Qur'an.
Allah ﷻ menjadikan Al-Qur'an sebagai mukjizat agung sepanjang sejarah. Dan Allah sendirilah yang akan menjaga keasliannya. Allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya” (QS. Al-Hijr Ayat 9).
Siapapun tidak akan bisa mengubah isi Al-Qur’an namun isi Al-Qur'an bisa mengubah hidup kita. Dengan lantunan indah ketika dibacakan akan membuat hati kita bergetar. Dengan keagungan makna yang terkandung di dalamnya mampu meluruskan pandangan kita pada kebenaran. Al-Qur'an merupakan surat cinta dari Allah kepada hamba-Nya. Ayat cintanya hadir sebagai solusi atas permasalahan hidup. Maka bagi siapapun yang mempelajarinya akan Allah tunjukkan jalan kebenaran untuk kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Allah berfirman:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Fushshilat Ayat 53).
Tidak ada keraguan akan isi Al-Qur'an sebab datang dari redaksi Sang Pemberi kehidupan, Sang Khalik yang telah menciptakan kita dan Sang Pengatur. Maka Al-Qur'an dijadikan sebagai pedoman hidup manusia. Sumber hukum atas segala perbuatan karena di dalam Al-Qur'an mengatur berbagai hukum dan peringatan yang harus diperhatikan oleh umat manusia.
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat,” (QS. An-Nisa Ayat 105).
Al-Quran yang sebagian isinya mengandung peringatan dan pelajaran bagi manusia berupa sejarah atau kisah umat terdahulu, harusnya menjadi teladan bagi kita umat hari ini. Ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an mutlak kebenarannya dan ajaran yang paling sempurna. Maka dengan segala bukti kebenaran Al-Qur'an, masihkah kita merasa ragu untuk meyakininya? Jika kita sudah yakin maka tidak ada satu ayat pun yang berhak untuk diingkari. Allah berfirman:
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰ أَشَدِّ الْعَذَابِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Apakah kamu beriman kepada sebagian al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian di antaramu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-Baqarah Ayat 85).
Al-Quran sebagai kitab Allah ﷻ menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam, baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan Allah ﷻ, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam.
Sudah terlalu lama konsep indah yang ada di dalam Al-Qur'an terpajang menghiasi rak buku yang mungkin sampai berdebu berdiam diri disana. Sudah saatnya Al-Qur'an menghiasi setiap hati umat Islam hingga kesadaran itu muncul memanggil setiap jiwa untuk bersatu memperjuangkan syari'at-Nya tegak kembali di muka bumi ini.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”