Oleh: Lia Herasusanti
Siang tadi saat berkumpul dengan teman-teman sholih, membahas tentang kondisi saat ini yang semakin mengerikan. Dari kasus pembullyan anak yang sampai tahap menjijikkan, perilaku ibu-ibu jaman sekarang yang sudah kehilangan malu dengan gaya tiktoknya sekedar mengejar viral, hingga gaya pergaulan remaja yang semakin memprihatinkan.
Betapa tanggung jawab para pengemban kebaikan semakin berat. Sistem rusak ini membiarkan semua keburukan sampai ke level seburuk-buruknya sebuah masyarakat. Hal ini memunculkan kekhawatiran datangnya musibah yang Allah turunkan akibat penyimpangan kita dari aturan Allah ﷻ.
Bagi yang masih memiliki sedikit saja iman, menginginkan kebaikan kehidupan dunia hingga akhirat, ayo perjuangkan sistem yang bisa menjaga masyarakat dari penyimpangan massal. Sistem itu adalah sistem Islam. Sistem yang akan menerapkan aturan Allah secara kaffah, menutup celah-celah maksiat, menjaga masyarakat dari pembangkangan yang berdampak pada ancaman azab neraka selama-lamanya.
Dalam surat Ar Ra'du ayat 18 menerangkan,
لِلَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَالَّذِينَ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُ لَوْ أَنَّ لَهُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لَافْتَدَوْا بِهِ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ سُوءُ الْحِسَابِ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
"Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman."
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”