Oleh: Desi
Manusia diciptakan ke muka bumi untuk menjalankan misinya sebagai Khalifah Allah. Dia diciptakan dari saripati yang berasal dari tanah kemudian Allah jadikan dalam bentuk yang sempurna.
Namun perlu diingat tujuan manusia dibumi bukan sekedar hidup. Allah ﷻ sudah memberikan ketentuan melalui Al-Qur'an mengapa Allah menciptakan makhluk-Nya ke muka bumi.
Allah berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ
Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun
Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
Di dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Allah ﷻ memerintahkan jin dan manusia diperintahkan untuk beribadah bukan karena Allah butuh disembah. Akan tetapi, Allah ﷻ ingin menguji ketaatan jin dan manusia sebagai makhluk yang telah diciptakan-Nya.
Jangankan manusia, jin saja beribadah namun biarkan mereka dengan alamnya. Allah telah menegaskan dan mengarahkan tujuan hidup manusia untuk beribadah dari bangun tidur hingga tidur lagi tidak lepas dari ibadah.
Lalau apa sih definisi ibadah? Ibadah adalah segala aktivitas yang sesuai dengan syari'at dan yang Allah ridai. Jadi segala aktivitas sehari-hari itu bisa dikatakan sebagai ibadah.
Dari hal yang sepele contohnya, minum, tidur, masuk kamar mandi, memasak untuk keluarga, silaturahmi, berbakti kepada Ibu Bapak dan lain sebagainya dan melakukan itu semua dengan adab yang telah dicontohkan Rasulullah dan sesuai dengan perintah Allah dan larangan-Nya dengan tetap memperhatikan ihsanul amal atau syarat diterimanya amal yaitu ikhlas dan sesuai syariat. Dengan niat lurus hanya mengharap pahala dan rida Allah semata.
Bisa saja beberapa orang melakukan hal yang sama tapi berbeda nilai di mata Allah karena memiliki niat dan tujuan yang berbeda.
Jadi ibadah itu bukan hanya aktivitas ritual saja. Disamping memprioritaskan untuk menjalankan ibadah maghdoh namun juga ibadah ghoiru maghdoh tidak dapat dikesampingkan yang mencakup berbagai aspek baik individu maupun sosial, semuanya dijalankan penuh dengan ketaatan.
Dalam hal ini manusia diberikan pilihan untuk taat atau maksiat terhadap perintah dan larangan Nya. Namun perlu diingat dari setiap pilihan yang kita ambil akan dipertanggungjawabkan kelak dihadapan Allah. Apakah aktivitas yang kita pilih bernilai pahala ataukan berbuah dosa. Tentunya yang memilih taat akan selamat dan yang memilih maksiat akan tersesat.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”