Oleh: Muflihah. S
Punya telinga namun tak bisa mendengar,
Punya mulut, tapi tidak di gunakan dengan semestinya.
Punya mata tapi tak melihat.
Perumpamaan orang kafir adalah seperti pengembala, yang meneriaki binatang yang tidak bisa mendengar selain panggilan dan teriakan.
Mereka tuli, bisu, buta maka mereka tidak mengerti.
Orang-orang kafir itu dari dulu sampai sekarang sama.
Di beri peringatan atau tidak mereka sama saja.
Sebagai umat umat muslim tidak seharusnya kita mengikuti kebiasaan orang-orang kafir.
Orang-orang kafir adalah orang yang akan masuk ke neraka.
Memakan riba, jual beli secara batil adalah kebiasaan orang kafir, Al-Qur'an telah menegaskan, memperingatkan agar kita menjauhi riba.
Namun kenapa masih banyak kelakuan orang kafir yang di ikuti oleh orang-orang yang beriman?
وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Waakhdzihimurribaa waqad nuhuu 'anhu waaklihim amwaalannaasi bil baathili waa'tadnaa lilkaafiriina minhum 'adzaaban aliiman
dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (QS. An-Nisa' Ayat 161)
Orang-orang kafir tidak punya aturan dalam jual beli, dalam berhutang, namun begitu kenapa... Ide-ide dari kaum kafir selalu di ramaikan oleh orang-orang yang beriman?
Dimana kehidupan sehari-hari penuh dengan ribawi. Bahkan negeri ini yang mayoritas penduduknya Islam.
Jual beli batil, miras, simpan pinjam, dan seabreg transaksi terlarang.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ قَدْ ضَلُّوا ضَلَالًا بَعِيدًا
Innal-ladziina kafaruu washadduu 'an sabiilillahi qad dhalluu dhalaalan ba'iidan
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa' Ayat 167)
Orang-orang kafir sudah jelas telah sesat, dan menyesatkan.
Namun orang yang beriman sudah jelas ada peringatan di dalam tuntunan, Al-Qur'an berkali-kali menjelaskan, segala yang bertentangan dengan Al-Qur'an adalah kemungkaran.
Kenapa masih banyak orang-orang yang beriman yang mengikuti kelakuan orang-orang kafir?
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا
Innal-ladziina kafaruu wazhalamuu lam yakunillahu liyaghfira lahum walaa liyahdiyahum thariiqan
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kelaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka, (QS. n-Nisa' Ayat 168)
Kecuali jalan ke neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Orang-orang kafir di bacakan ayat-ayat Al-Qur'an hanya memperolok-olok.
Karena hati mereka sudah terkunci.
Dan orang-orang yang beriman, tidak seharusnya menutup hati, menutup telinga, dan menutup mulut.
Apa bila melihat kemungkaran.
Kita umat Islam, adalah umat yang terbaik yang di lahirkan untuk menyuruh yang makruf dan mencegah kemungkaran.
Sudah seharusnya orang-orang kafir jangan di ikuti dari segala aspek kehidupan. Karena pada hakekatnya orang-orang kafir hanya akan menyesatkan, baik peraturanya, cara bertingkah laku yang mencokol di negeri ini sudah seharusnya kita jauhi, dan kita tinggalkan.
Bahkan Allah telah memperingatkan, sebelum adanya Al-Qur'an, ayat-ayatnya masih di hafalkan, sebelum mushaf tertulis di kertas-kertas. Dan ayat-ayatnya bisa kita rasakan.
Orang-orang kafir telah di peringatkan, di bacakan ayat-ayatnya, dalam Al-Qur'an surat Al-Anam ayat 7,
وَلَونَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ
Walau nazzalnaa 'alaika kitaaban fii qirthaasin falamasuuhu biaidiihim laqaalal-ladziina kafaruu in hadzaa ilaa sihrun mubiinun
Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
Dan setiap ayat dari ayat-ayat Allah yang sampai kepada mereka, mereka selalu mengingkarinya.
Mereka tuli, bisu dan buta.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
