Oleh: Maya Rohmah
Ayat berkesan hari ini: Al-Quran surat al-Baqarah ayat 23:
وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Artinya,
Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Sejak pertama Al-Qur'an diturunkan, yakni sejak awal mula dakwah Rasulullah ﷺ, berbagai fitnah dan makar telah ditimpakan pada Al-Qur'an.
Beragam fitnah terhadap Al-Qur'an juga terjadi saat ini. Bentuk dan pelakunya beragam. Di antaranya, menciptakan keraguan terhadap Al-Qur'an sebagai Kalamullah.
Terhadap fitnah ini, Al-Qur'an dalam sejumlah ayat menantang umat manusia untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur'an.
Tantangan ini berlaku sejak Al-Qur'an diturunkan hingga Hari Kiamat, sebagaimana yang tercantum pada surat al-Baqarah ayat 23 di atas.
Namun demikian, bangsa Arab, apalagi non-Arab, tidak ada yang sanggup menjawab tantangan Allah ﷻ ini. Bahkan sekadar memalsukan atau mengubah sebagian isinya baik menambah atau mengurangi isinya tidak ada yang mampu. Sebabnya, Allah ﷻ menjaga Al-Qur'an.
Fitnah lainnya pun dilakukan agar umat Islam mengabaikan Al-Qur'an, menjauh dari Al-Qur'an atau bahkan alergi terhadap Al-Qur'an. Dulu orang-orang kafir membuat kegaduhan tatkala Al-Qur'an dibacakan supaya Al-Quran tidak diperhatikan.
Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir pada masa Rasul ﷺ itu atau tindakan-tindakan semacam itu terus terjadi. Sebutan dan stigma negatif dijatuhkan pada Al-Qur'an dan ajarannya, yakni ajaran Islam. Ayat-ayat Al-Qur'an dituduh menginspirasi ekstremisme bahkan terorisme, seperti ayat-ayat tentang jihad dan perang. Al-Qur'an juga mendapat stigma negatif bisa melahirkan radikalisme.
Pada tahun 2020, seorang penguasa memberikan pernyataan soal masuknya paham radikalisme ke masjid. Dia mengatakan, cara masuknya paham radikal dilakukan oleh orang yang berpenampilan bagus (good looking), menguasai bahasa Arab, bahkan penghafal Al-Qur'an.
Na'udzubillahi min dzalik. Ini adalah salah satu fitnah terhadap Islam. Seolah masalah dan ancaman terbesar bagi Indonesia adalah radikalisme.
Kita layak curiga bahwa program de-radikalisasi tersebut sebenarnya merupakan upaya untuk melakukan de-Islamisasi. Mengapa? Sebab semua program de-radikalisasi ini hanya tertuju pada kaum Muslim yang memiliki pandangan berbeda dengan mereka.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”