Oleh: Choirin Fitri
Siapa bilang jilbab sama dengan kerudung? Salah total itu. Kok bisa? Yuk, cek ayatnya!
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (TQS Al-Ahzab: 59)
Terang benderang bukan kalau Allah nyuruh kita menutupkan jilbab ke seluruh tubuh? Kalau kerudung, nggak mungkin dong bisa digunakan ke seluruh tubuh? So, artinya yang dimaksud jilbab tentu bukan kerudung, tapi jubah atau gamis.
Baju takwa bagi muslimah ini wajib dikenakan ketika ia keluar rumah. Tak peduli apakah sedang sekolah, rekreasi, kondangan, atau sekadar shopping.
Fungsinya apa? Allah telah mengatakan agar kita mudah dikenali sebagai seorang muslimah dan nggak mudah diganggu. Nah, makannya saat ini ketika banyak muslimah yang nggak pakai jilbab mereka mudah diganggu dan sulit dikenali, muslimah atau bukan.
So, tak perlu insecure! Gunakan jilbabmu, jangan pernah ragu!