Oleh: Alfi Ummuarifah
Alhamdulillah setelah melewati ratusan pasien, dan selalu memberikan tambahan terapi langit ke pasien. Aku melihat bahwa memang kesembuhan itu benar HAK Prerogatif Allah. Tanpa terapi ikhtiar fisik sekalipun pasien berpeluang untuk sembuh jika Allah berkehendak.
Perjumpaanku dengan pasien, atau perjumpaan PAZtrooper di manapun bukanlah sebuah KEBETULAN. Pelaku dakwah yang masuk lewat jalur pengobatan ini terbukti lebih bisa menyentuh banyak hati untuk PULANG kepada Rabb-Nya. Apakah pulang dengan husnul khotimah ataukah pulang tetap di dunia berjalan sesuai syariat-Nya.
Betapa banyak aku saksikan pasien yang sakit bisa dengan sekuat tenaga hijrah dari riba. Hanya karena menyadari bahwa penyakitnya adalah teguran dan cobaan. Teguran karena dia sudah jauh dari Allah.
Adapun terapi langit yang sering kuberikan saat pasien datang ke rumah itu berdasarkan saran salah seorang kyai yang Sholih di Pulau Jawa. Katanya jika ingin meminta sesuatu mintalah dengan ber-Taubat terlebih dahulu, baik dengan memperbanyak istighfar hingga ribuan per hari atau dengan shalat taubat.
Lalu selanjutnya adalah dengan melaksanakan shalat hajat tiap hari tidak boleh bolong. Lalu juga Dawamkan bacaan Qur'an secara ekstrim 1-3 juz perhari. Tidak boleh bolong kuncinya.
Ingat, sungguh hatinya saat seseorang meminta itu akan membuat Allah begitu mudahnya memberikan karunia dan rahmat-Nya pada hamba-Nya. Apakah itu kesembuhan, materi, keinginan hingga hajat apapun yang bukan merupakan maksiat.
Sejatinya kita ini hamba yang harusnya mendapatkan sesuatu dengan mudah. Namun karena menyalahi syariat maka sesuatu yang kita minta jadi sulit didapatkan.
Ini berlaku saat Nabi Adam kita mendekati pohon "itu". Semua berubah menjadi sulit. Saat di dunia setengah mati berusaha dahulu baru bisa mendapatkan sesuatu. Padahal sebelumnya hidup kita itu mudah. Saat terbetik di dalam hati, simsalabim muncul apa yang kita inginkan di depan mata.
Apakah saat di dunia juga bisa demikian?
Kata Ustadz Anas Nasrullah itu BISA. Kita tinggal mengulanginya saja. Namun ada syaratnya, maksimalkan untuk bisa meninggalkan dosa. Minimalkan dosa sekecil mungkin. Belajar dari kisah nabi Adam.
Apakah bisa? Tentu bisa. Banyak orang yang berkelimpahan hidupnya terkadang bukan karena sibuk bekerja. Wah itu nggak mungkin?
Mungkin saja, segala-galanya mudah bagi Allah jika kita dekat pada-Nya dan minim maksiat.
Lalu, andai sudah terlanjur berdosa, segeralah beristighfar dan bertaubat. Inilah mindset kita kini. Ini sesuai dengan ayat Al-Qur'an berikut ini. Mindset kita adalah Jangan berbuat dosa niscaya dunia begitu mudahnya kita raih. Ajaib, tiba-tiba ada. Begitu mudahnya Allah datangkan. Semudah kedipan mata.
Bisakah? Tentu bisa, Kita tinggal mengulanginya saja.
Yuk sahabat, jauhi diri dari dosa. Minimalkan dosa.
Marilah kita renungkan sejenak surat Hud ayat 52 ini:
وَيٰقَوۡمِ اسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوۡبُوۡۤا اِلَيۡهِ يُرۡسِلِ السَّمَآءَ عَلَيۡكُمۡ مِّدۡرَارًا وَّيَزِدۡكُمۡ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمۡ وَلَا تَتَوَلَّوۡا مُجۡرِمِيۡنَ
Dan (Hud berkata), "Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa."
Dan Nabi Hud lalu mengajak mereka, "Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu yang selama ini telah melimpahkan karunia-Nya kepadamu, dan mohonlah ampunan atas dosa yang kalian perbuat lalu bertobatlah kepada-Nya dengan meninggalkan kedurhakaan dan bertekad untuk tidak mengulanginya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras yang membawa keberkahan dengan berbagai karunia lahir dan batin, dan Dia akan menambahkan pula kekuatan yang besar berupa kekuatan spiritual buah dari keimanan kepada Allah atau berupa keturunan dan harta benda di atas kekuatan fisikmu yang kalian miliki sekarang". (Lihat: Surah Nuh/71: 10-12).
Maka sekali lagi bertobatlah, dan janganlah kamu berpaling dari tuntunan-Nya yang aku sampaikan, dan janganlah kembali lagi menjadi orang yang berdosa. Ayat ini menunjukkan bahwa beristigfar dan bertobat adalah pangkal segala kebaikan jiwa, raga, harta, dan kekuatan.
So, sahabat saat kita bertaubat dan beristighfar setelah berdosa, niscaya Allah akan menurunkan hujan lebat, yang sangat besar manfaatnya bagi mereka sebagai bangsa yang banyak mempunyai tanam-tanaman dan kebun-kebun.
Allah juga akan menambah kekuatan dan kemuliaan yang mereka impikan, di samping yang sudah mereka miliki. Oleh karena itu, Nabi Hud a.s. memperingatkan kaumnya, supaya tidak berpaling dari kebenaran yang telah dinasihatkan kepada mereka dan tidak meneruskan kesalahan-kesalahan besar yang sudah biasa mereka lakukan.
Inginkah kita hidup bahagia di dunia sebagaimana di syurga? Inginkah kita sembuh dari sakit? Inginkah melimpah rizkinya di dunia didapatkan dengan mudah?
So, penuhi syaratnya dulu. Jangan berbuat dosa, minimalkan sekecil-kecilnya. Jika sudah terlanjur bersungguh hatilah untuk bertaubat.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”