Oleh: Lia Herasusanti
Memang lucu sih. Ketika para penggiat radikal radikul menuduh sana sini, ternyata mereka sendiri pelakunya. Contohnya, yang sedang ramai saat ini, drama tembak menembak yang kisahnya laksana sinetron. Terjadi di institusi yang paling terdepan meneriakkan radikal radikul. Faktanya mereka justru melakukan kejahatan radikal. Dan yang terbaru, Rektor Universitas Lampung, yang juga giat meneriakkan radikal radikul, faktanya dia sendiri yang tertangkap tangan melakukan korupsi. Benar-benar radikal!
Ya, isu radikal disematkan pada muslim yang taat pada agamanya. Muslim yang berusaha menjalankan syariat Allah secara kaffah. Apa yang memang Allah wajibkan pada hamba-Nya, malah di cap dengan label radikal yang berkonotasi negatif. Padahal aturan Allah itu bukan milik manusianya, tapi milik Allah semata. Sehingga siapa yang menentang aturan Allah sejatinya menentang Allah.
Akibat tindakan mereka menghina aturan Allah yang dilaksanakan muslim yang taat, Allah sebagai pemilik aturan langsung turun tangan. Dibukalah borok mereka. Mulai dari tindakan brutal antar sesama circle mereka, hingga korupsi yang mereka lakukan.
Benarlah firman Allah dalam surat Hud ayat 123:
وَلِلّٰهِ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاِلَيْهِ يُرْجَعُ الْاَمْرُ كُلُّهٗ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
"Dan milik Allah meliputi rahasia langit dan bumi dan kepada-Nya segala urusan dikembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidak akan lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. "
Waspadalah, Allah tak pernah tidur!
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”