Oleh: Alfi Ummuarifah
Masuk di juz 4, hari ke empat, bacaanku tercekat di sini. Challenge ini luar biasa. Selalu ada insight baru dari apa yang dibaca. Serasa teori garputala Magnet Rejeki terjadi setiap hari. Namun diriku jadi bersyukurlah. Bersyukur Allah tuntun dan tunjukkan jalan untuk selalu memujinya.
Duhai Allah, engkau katakan ini di ayat cintamu. Aku bersyukur ada saja ayat yang menampar kesombonganku. Mari sahabat lihat surat Ali 'Imran ayat 101 berikut,
وَكَيۡفَ تَكۡفُرُوۡنَ وَاَنۡـتُمۡ تُتۡلٰى عَلَيۡكُمۡ اٰيٰتُ اللّٰهِ وَفِيۡكُمۡ رَسُوۡلُهٗ ؕ وَمَنۡ يَّعۡتَصِمۡ بِاللّٰهِ فَقَدۡ هُدِىَ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ
Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Sebuah pertanyaan retoris dari Allah. Teringat cerita teman yang saudaranya berganti keyakinan. Setelah sebelumnya muslim.
Bagaimana kamu sampai menjadi murtad dan kembali, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu dan telah nyata kebenaran dakwah risalahnya? Maka berpegangteguhlah kepada agama Allah. Barang siapa berpegang teguh kepada agama Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan lebar dan lurus yang mudah dilalui.
Jalan lebar itu berupa keimanan yang kuat dan akan diberi kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang yang beriman akan selalu mendapatkan cobaan.
Walaupun demikian, siapapun yang menjadikan agama Allah sebagai pegangan dan Allah sebagai tempat kembali serta memperbanyak ibadah, maka dia akan selamat dari cobaan tersebut.
Mengapa kaum Muslimin mengingkari Allah dan mengikuti bisikan setan? Padahal mereka telah mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka dan ayat-ayat itu adalah sumber petunjuk.
Dia juga mengandung segala macam kebaikan dan selalu menganjurkan agar memelihara keimanan sedang Rasulullah sendiri masih berada di tengan-tengah mereka sebagai lambang kebenaran, kebajikan dan persaudaraan.
Maka pantaskah orang mukmin yang telah diberi anugerah oleh Allah sedemikian besar mengikuti segolongan orang yang sudah nyata sesat sebelumnya dan menyesatkan orang banyak dari jalan yang lurus? Karena itu hendaklah seorang mukmin berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Dengan demikian akan terpeliharalah mereka dan selalu berada dalam lingkungan hidayah-Nya, tidak akan sesat untuk selama-lamanya dan tidak akan merasa takut. Jadi, hidayah itu MAHAL sahabat. Harus kita pegang dengan pegangan yang kuat dan kokoh.
Nah, bagi yang sudah dalam keadaan muslim. Pegang teguhlah, meskipun berat sekali. Hidup di dunia hanya sebentar. Jangan sampai mundur ke masa lalu. Saat ikatanmu pada Allah belum sekuat hari ini.
Pegang teguh keyakinanmu, petunjukmu dari Allah datang kemudian.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”