
Oleh: Siti Aminah
Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila melihat hujan turun beliau mengucapkan:
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
"Ya Allah Anugerahkanlah Air Hujan Yang Bermanfaat". (HR. Bukhari, No.1032)
Dari Sahabat Abdullah Ibnu Zhubair Radhiyallahu 'anhu bahwa ketika mendengar suara petir, beliau meninggalkan pembicaraan dan mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
"Maha suci (Allah) dzat yang petir dan malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena takut kepada-Nya." (QS. Ar-Ra'du:13)
Kemudian Beliau Abdullah Bin Zhubair berkata:
إِنَّ هَذَا لَوَعِيدٌ شَدِيدٌ لِأَهْلِ الْأَرْضِ
"Sesungguhnya ini (petir) merupakan ancaman keras terhadap penduduk bumi" (Atsar tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad , No. 723 dan Imam Malik dalam Al-Muwaththa', No3641. Dishahihkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkaar, dan Syaikh Al Albani dalam Shahih Adabil Mufrod)
Ketika hujan turun merupakan waktu mustajab untuk berdo'a.
Dalam sebuah hadits yang di shahihkan oleh Syaikh Al Albani di kitab Shahihal-Jami', No 1026, Nabi bersabda:
اطلبوا استجابة الدعاء عند التقاء الجيوش وإقامة الصلاة ونزول الغيث
"Carilah waktu mustajab do'a, yaitu tatkala bertemu dengan musuh di medan jihad, ketika di tegakkan shalat dan apabila hujan turun" (HR. Imam Syafi'i dalam kitabnya Al-Umm.)
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”