Type Here to Get Search Results !

MUDAH BAGI ALLAH (Huwa A'layya Hayyin)


Oleh: Alfi Ummuarifah

Sesungguhnya di dunia ini tak ada yang sulit bagi Allah. Semua mudah. Sebab Dia pencipta.

Adalah mudah bagi Allah menciptakan Adam dari yang sebelumnya tiada. Tanpa ada ayah ibu. Tanpa ada sesuatupun.

Adalah mudah bagi Allah, menciptakan Yahya dari seorang ibu yang mandul dan Nabi Zakaria yang sudah tua. Sekali lagi bagi Allah itu perkara yang mudah.

Berikutnya, adalah mudah bagi Allah menciptakan seorang anak laki-laki bernama Isa as dari hanya seorang ibu. Esensinya kun fa yakun. Allah menyiapkan jasad sekaligus ruh bukan dengan cara yang normal seperti biasanya. Kok bisa? Bisalah jika Allah berkehendak.

Maka tak ada yang rumit, jika Allah ingin. Ini menjadi pelajaran bagi siapapun bahwa apapun penyulit sebuah kehamilan dan dalam mendapatkan anak, semuanya mudah bagi Allah. Bisa dan mungkin. Istilahnya Huwa Alayya Hayyin...

Itu bagiKu adalah mudah.

Bukan hanya dalam hal penciptaan. Dalam hal lainnya pun Allah sangat mudah mewujudkannya.

Dulu di padang tandus. Tak ada air. Namun setelah Allah anugerahksn air dari tendangan Ismail as, muncullah air zam-zam. Juga muncul air yang menyembuhkan dari kakinya Nabi Ayyub untuk minum dan mandi menjemput kesembuhan.

Mudah bagi Allah membiarkan Musa as dalam pengasuhan Firaun dengan caranya. Padahal Firaun membunuh semua anak laki-laki pada saat itu. Mudah bukan?

Adalah sesuatu yang mudah juga bagi Allah mempersiapkan Madinah untuk tempat diterapkan hukum islam pertama kalinya. Setelah dua peradaban besar Romawi dan Persia tumbang. Islam menggantikan dua peradaban besar itu kemudian, hingga tahun 1924.

Mudah juga bagi Allah menggantikan peradaban islam yang berjaya 13 abad itu dengan kekuasaan diktator dan menggigit (mulkan 'addhon dan jabriyyan).

Mudah bagi Allah insya Allah menjadikan khilafah yang kedua pada masanya nanti bi idznillah. Ini menjadi keyakinan atas bisyaroh Rasulullah yaitu terkalahkannya Romawi barat kelak di tangan orang yang ditunjuk. Semua mudah. Tak ada yang bisa menolak jika sudah ada andil darinya.

So, semua itu mudah sahabat. Percayalah kepada apapun yang Allah janjikan. Meskipun secara nalar kita belum sampai padanya. Menjadi tugas kita untuk berikhtiar dalam wilayah yang kita kuasai saja. Supaya tetap berikhtiar sepenuh hati dan sekuat tenaga. Setelah itu serahkan kembali pada Allah.

So, tak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Orang beriman percaya bahwa keadaan dan sesuatu bisa berubah. Tak ada yang kekal termasuk kekuasaan orang zalim. Tak ada yang abadi selain hanya Allah dan kehendaknya saja.

Lihatlah Surat Maryam ayat 21 berikut ini,

قَالَ كَذٰلِكِ‌ ۚ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ‌ ۚ وَلِنَجۡعَلَهٗۤ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحۡمَةً مِّنَّا‌ ۚ وَكَانَ اَمۡرًا مَّقۡضِيًّا
Dia (Jibril) berkata, "Demikianlah." Tuhanmu berfirman, "Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan."

Menjawab keheranan Maryam, dia, yaitu Jibril, berkata, “Demikianlah. Benarlah semua yang kaukatakan. Namun, Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu, yakni kelahiran anak tanpa hubungan suami istri, adalah hal mudah bagi-Ku.

Ini adalah anugerah bagi Maryam. Di ayat 9 disebutkan juga demikian karena Zakaria bertanya tentang keanehan itu. Apa saja yang terjadi, dan demikian juga hal ini, yaitu kelahiran anak tanpa melalui hubungan seksual, adalah suatu urusan yang sudah diputuskan. Karena itu, terimalah ketentuan ini dengan ikhlas.

Ringkasnya, Jika Allah sudah menjanjikannya, menyatakan itu mudah. mengapa kita masih belum percaya? Belum mengimani? Apakah yang menjadi kendala? Tak ada yang lain kecuali kesombongan dalam diri. Naudzubillah min dzaalik.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.