Oleh: Siti Aminah
Seakan hidup terasa sempit, dada terasa sesak, hati terasa gundah jika kita mendapati kenyataan orang yang dekat dengan kita berucap atau berbuat yang menyakiti hati.
Jika yang berbuat demikian itu musuh kita sudah bisa dimaklumi namun jika dari orang yang dekat dengan kita serasa disambar petir.
Lantas bagaimana sikap yang tepat jika hati tersakiti?
Allah ﷻ berfirman,
وجَعَلـنَابَعضَكُم لِبَعضٍ فِتنَةً أتَصبِرُونَ (الفرقان 20 )
Dan kami jadikan sebagian dari kalian dengan sebagian yang lain fitnah, apa kalian bisa bersabar dalam menghadapi fitnah tersebut. (QS. Al Furqon : 20)
Di surat yang lain juga dijelaskan agar kita menolak kejelekan orang lain dengan kebaikan, kita tolong orang yang menyakiti kita ketika orang yang menyakiti mendapatkan kesusahan.
ادفَع بِالَتِي هِيَ أحسَنُ فَإذَا اَلذِي بَينَكَ وَبَينَهُ عَدَاوَة ُكَأنَّهُ وَلِيُّ حَمِيم وَمَا يلَُقَّاهَا إِلاَّ الَِذينَ صَبَرُوا وَمَايُلَقَّاهَا إلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (فصلت 35-34 )
Dan tolaklah kejelekan dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada permusuhan diantara kamu dan diantara dirinya akan seperti teman setia, Dan sifat itu tidak akan dianugerahkan Kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan besar (QS. Fushilat : 34-35)
Dari 2 ayat diatas kita diperintahkan untuk bersabar menghadapi ujian yang datang dari orang terdekat dengan kita.
Jika ada orang yang berbuat kejelekan kepadamu terutama dari yang mempunyai hubungan kekerabatan denganmu seperti kerabat dekat, sahabat dekat dan yang lainya baik dengan ucapan atau dengan perbuatan maka engkau membalasnya dengan berbuat baik kepadanya, dan jika berbuat dholim padamu maafkanlah dan jika mereka ghibah kepadamu baik dalam keadaan engkau ada maupun tidak jangan engkau membalasnya, dan jika dia memutuskan silaturohmi engkau menyambungnya, dan jika engkau membalas kejelekan dengan kebaikan Engkau akan mendapatkan keutamaan yang besar.
Berilah maaf atas sikap atau sifat yang menyakitkan hati kita.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
