Type Here to Get Search Results !

BALASAN ORANG-ORANG KAFIR SELAMA DI DUNIA


Oleh: Arik Rahmawati

{مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16) }
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak mem­peroleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Surat Hud Ayat 15-16)

Sebagaimana dijelaskan di dalam surat Huud ayat 15-16.

Apa yang dilakukan orang-orang kafir selama di dunia ini maka akan Allah balas secara langsung di dunia. Mereka bekerja, mereka berusaha akan Allah berikan balasannya di dunia. Mengapa demikian? Tentunya karena di dunia ini berlaku hukum sebab akibat. Apabila ia berbuat maka ia akan dapat. Apabila ia berusaha ia akan dapat.

Berbeda dengan orang-orang beriman. Karena orang-orang beriman percaya kepada akherat maka sesuai permintaannya maka akan diberikan balasan kebahagiaan di dunia dan di akherat.

Adapun orang-orang kafir balasan mereka hanya di dunia saja. Sedangkan di akherat tidak mendapatkan apa-apa. Maka orang-orang kafir ketika di akherat kelak merugi, merana dan menderita. Mereka menyesal dengan penyesalan yang sangat dalam. Mereka ingin kembali hidup di dunia. Tetapi penyesalan mereka itu tidak ada gunanya. Karena masa menyesalnya mereka itu terlambat. Apabila ia menyesal sekarang itu sangat bermanfaat. Kalau menyesalnya nanti sewaktu di akherat maka penyesalan mereka abadi.

Allah akan memenuhi apa yang diinginkan oleh orang-orang kafir selama di dunia ini. Mereka menginginkan kekayaaan mereka dapatkan kekayaaan tersebut. Mereka ingin negerinya aman maka negara mereka sangatlah aman. Negara mereka bersih, rapi, teratur. Hal ini tidak berlaku hanya bagi orang-orang kafir. Adapun ketika seorang muslim melakukan hal demikian maka juga akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia. Inilah hukum sebab akibat. Allah berlakukan hukum sebab akibat di dunia ini bagi siapapun baik dia beriman ataupun tidak. Namun ketetapan Allah atas orang-orang kafir ini adalah mereka sudah mendapatkan balasan di dunia maka di akhirat mereka tidak mendapatkan balasan. Karena mereka tidak percaya kepada hari akherat. Maka orang-orang kafir adalah orang-orang yang merugi.

Adapun ketika kita melihat negeri orang-orang kafir itu maju hidupnya seakan bahagia jauh dari keributan dan kemiskinan maka di antara kaum muslimin ada yang terpedaya dengan mengatakan maka tidak perlu kita sholat, tak perlu kita puasa dan tak perlu kita ibadah. Maka pemikiran seperti ini adalah bukti keterbatasan pemikiran manusia.

Bahwa pada hakekatnya di dunia ini ada hukum sebab akibat. Siapa yang melakukan perbuatan maka Allah akan balas perbuatan tersebut. Orang-orang beriman jika mereka berusaha keras maka akan kaya juga. Apabila kaum muslimin pandai mengurus negerinya maka akan aman juga maka akan bersih dan teratur juga akan sama dengan negeri- negeri kafir. Kalau orang muslim maka dunia akan mereka dapat dan akherat pun juga akan mereka dapat.

Orang-orang yang beriman mempercayai selepas kematian itu akan ada kehidupan kembali yakni kehidupan akherat. Kehidupan ini adalah ujian. Kehidupan ini adalah sementara. Kehidupan ini sangat rendah nilainya. Kehidupan sebenarnya adalah kehidupan akherat. Hal ini disebutkan berulang kali dalam Al-Qur'an. Tapi banyak yang silau terhadap kehidupan dunia.

Dengan memiliki banyak uang bisa membangun rumah yang besar, bisa jalan-jalan ke luar negeri, bisa ke sana kemari, bisa memesan makanan dan minuman yang enak, memiliki pembantu yang banyak dan segala kesenangan yang ada. Inilah yang membuat mereka merasa cukup. Merasa sudah tidak butuh yang lain. Inilah yang namanya manusia tertipu. Rupanya dia mati juga. Presiden mati, rakyat mati, orang kaya mati, orang miskin mati. Siapa yang tidak mati? Semua akan mati. Maka jika semua mati maka berakhir lah kehidupan dunia ini. Lalu jika kehidupan dunia itu berakhir akankah kehidupan ini berhenti? Ternyata tidak. Kehidupan ini akan berlanjut kepada kehidupan selanjutnya. Yakni alam akherat.

Dari dua ayat ini kita mendapatkan pelajaran bahwa jangan tertipu seperti tertipunya orang-orang kafir yang arah pandangan hidupnya hanya tertuju pada kehidupan dunianya saja. Mestinya harus memandang yang lebih jauh lagi yakni akherat. Pesan dari dua ayat ini bahwa siapa yang menginginkan dunia saja maka di akherat tidak mendapatkan apa-apa.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.