Type Here to Get Search Results !

BERLOMBA DALAM KEBAIKAN SEBELUM KIAMAT MENDAHULUI


Oleh: Ryah

Al-Qur'an surat Al-Mursalat ayat 8 sampai 10 menyebutkan,

فَاِذَا النُّجُوۡمُ طُمِسَتۡۙ‏
Maka apabila bintang-bintang dihapuskan,

وَإِذَا السَّمَاءُ فُرِجَتْ
dan apabila langit telah dibelah,

وَإِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْ
dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu,

Kehidupan akhirat itu dimulai setelah Kiamat dunia ini. Dan inilah gambaran Kiamat itu. Maka apabila bintang-bintang dihapuskan cahayanya dengan mudah oleh Allah, dan apabila langit terbelah, sehingga langit dengan segala yang ada hancur.

Demi semua yang telah disebut itu, sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu, yaitu hari kebangkitan, juga surga dan neraka pasti terjadi. Kehidupan akhirat itu dimulai setelah Kiamat dunia ini. Dan inilah gambaran Kiamat itu.

Allah menerangkan bahwa pada waktu kedatangan hari Kiamat itu, cahaya bintang-bintang telah dihilangkan karena sumbernya telah berantakan, sebagaimana tersebut dalam ayat lain:

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
Apabila matahari digulung, (QS. At Takwir: 1)

وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ
Dan apabila bintang-bintang berjatuhan. (QS. At Takwir: 2)

وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ
dan apabila gunung-gunung dihancurkan, (QS. At Takwir: 3)

وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) (QS. At Takwir: 4)

وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, (QS. At Takwir: 5)

وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ
dan apabila lautan dijadikan meluap (QS. At Takwir: 6)

وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ
dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh) (QS. At Takwir: 7)

وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ
dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, (QS. At Takwir: 8)

بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ
karena dosa apakah dia dibunuh, (QS. At Takwir: 9)

وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ
dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, (QS. At Takwir: 10)

وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ
dan apabila langit dilenyapkan, (QS. At Takwir: 11)

وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ
dan apabila neraka Jahim dinyalakan, (QS. At Takwir: 12)

وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ
dan apabila surga didekatkan, (QS. At Takwir: 13)

عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ
maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. (QS. At Takwir: 14)


Menurut Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia) menjelaskan:
Apabila matahari digulung dan cahayanya lenyap. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan cahayanya lenyap. Dan apabila gunung-gunung berterbangan diatas permukaan bumi, ia menjadi debu beterbangan. Dan apabila unta-unta bunting dibiarkan dan ditinggalkan. Dan apabila hewan-hewan buas dikumpulkan dan dicampur agar Allah melakukan qishas untuk sebagian darinya atas sebagian yang lain. Dan apabila lautan dinyalakan dan ia berubah menjadi api besar yang berkobar. Dan apabila jiwa-jiwa disandingkan dengan padanan dan rekanannya. Dan apabila anak perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya pada hari kiamat untuk menenangkannya dan membuat menangis orang yang mengkuburkannya, “dosa apa yang membuatnya dikubur?” Dan apabila buku catatan amal disodorkan. Dan apabila langit di runtuhkan dan dilenyapkan dari tempatnya. Dan apabila api dinyalakan sehingga ia berkobar. Dan apabila surga yang penuh kenikmatan didekatkan kepada penghuninya, (yaitu orang orang yang bertakwa). Dan apabila semua ini terjadi, setiap jiwa yakin dan melihat apa yang dilakukannya, baik atau buruk.

Ketika Hari Kiamat terjadi, Allah ﷻ mengingatkan dengan salah satu ayat-Nya dengan perumpamaan unta-unta bunting yang bermakna harta paling berharga bagi bangsa Arab kala itu, tetapi hal tersebut berlaku untuk semua barang yang berharga lalu semua itu ditinggalkan dan menjadi tidak berarti.

Begitu berat beban yang dirasakan manusia pada saat itu, rasa khawatir menyelimuti setiap diri. Setiap insan akan menanggung hasil perbuatannya selama di dunia.

Oleh karena itu selagi kita masih hidup di dunia maka bersegeralah dalam berbuat kebaikan sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah ‘azza wajalla dalam ayat cinta-Nya:

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 148)

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan,

والأمر بالاستباق إلى الخيرات قدر زائد على الأمر بفعل الخيرات، فإن الاستباق إليها, يتضمن فعلها, وتكميلها, وإيقاعها على أكمل الأحوال, والمبادرة إليها، ومن سبق في الدنيا إلى الخيرات, فهو السابق في الآخرة إلى الجنات, فالسابقون أعلى الخلق درجة،
Perintah berlomba dalam kebaikan berada di atas level melakukan kebaikan. Karena berlomba dalam kebaikan mencakup mengerjakan, menyempurnakan, berusaha mengerjakannya (kebaikan) sebaik mungkin, dan bersegera terhadap sebuah kebaikan. Barangsiapa yang ketika di dunia ia gemar berlomba dalam kebaikan, maka kelak di akhirat ia akan mendapat kesempatan menjadi golongan yang lebih dahulu ke surga dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi.” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 72)

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.