Oleh: Ramsa
Human trafficking atau penjualan manusia kembali mencuat. Human trafficking dalam bahasa Indonesia masuk dalam kategori tindak pidana perdagangan orang atau TPPO. Dikabarkan di wilayah Pasuruan ada 19 wanita di sekap oleh pelaku tindak perdagangan orang (Detik Jatim 21 November). Diduga kuat korban akan dijadikan sebagai barang dagangan. Begitu rendahnya tingkat pemikiran umat di negeri ini hingga tega melakukan hal yang tidak manusiawi. Perdagangan manusia atau human traficking dijadikan lahan bisnis. Naudzubillah.
Ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya juga pernah terjadi beberapa kali kasus serupa. sebagaimana terjadi di Riau bulan Juli lalu. Bahkan kasus pergadangan orang ini naik 600 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Dan korbannya adalah laki-laki, perempuan, ibu-ibu muda atau remaja. Kasus penjualan orang atau penjualan manusia ini biasanya diawali dengan pelecehan seksual dan praktek prostistusi sebagai backing bisnisnya.
Human Traficking Berulang, Tanggung Jawab Siapa?
Kasus yang terus berulang dan terus menggunung mengindikasikan ada penyebab yang belum tuntas terselesaikan. Pada kasus perdagangan manusia disinyalir pemicunya adalah tingkat ekonomi sulit, tingkat pendidikan rendah dan lemah akidah. Akibat ekonomi sulit maka banyak orang mencari berbagai cara agar bisa menyambung hidup. Kerap kali tak peduli halal haram
Lalu bagaimana solusinya dalam Islam?
Dalam Islam etika adalah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan karena menjadi tata cara bagaimana kita berhubungan dengan lingkungan sosial, dan bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang banyak. Etika dan kepercayaan itu menjadi tata cara bagaimana kita semua saling berhubungan dengan lingkungan sosial di sekitar kita, dan juga cara kita berkomunikasi dengan orang banyak, karena itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sehingga nilai dari manusia di tinggikan.
Pemahaman agama Islam merupakan urgensi kebutuhan hidup menuju terbentuknya watak yang baik. Watak baik inilah yang nantinya bisa membawa diri dan menyaring pengaruh ilmu dan teknologi. Terbentuknya watak baik menghasilkan masyarakat yang arif dan bijaksana.
Ditegaskan, bahwa seluruh hidup manusia adalah ibadah. Sehingga apapun yang dilakukan manusia yang dilandasi Al-Quran merupakan ibadah. Tidak ada satu pun tuntunan dalam Islam yang keliru. Oleh sebab itu, wawasan Islam rahmatan lil ‘alamin diharapkan menjadi sebuah solusi menuju pemahaman Islam secara menyeluruh.
Dengan pemahaman Islam yang kaffah akan membentuk manusia menjadi pribadi yang bertanggungjawab sehingga segala perbuatan akan mengacu pada halal dan haram sehingga perbuatan menyimpang seperti Human Trafficking dapat diatasi.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
