Type Here to Get Search Results !

KESEMPITAN HIDUP


Oleh: Ramsa Sahara

Manusia mana yang mau hidupnya susah? Serba sulit? Tentu tak ada. Yang jadi harapan adalah segala kebutuhan dan keinginan terpenuhi. Pingin jalan-jalan ke luar negeri layaknya artis bisa kapan saja. Pingin puny tas branded oke oke saja.

Namun, sayangnya ketika semua keinginan manusia dipenuhi tak jarang dengan cara yang tak direstui pemilik alam raya. Pingin rumah mewah, ujung-ujungnya kredit yang berbasis ribawi. Pingin naik haji saja ada yang menempuhnya dengan pinjaman berbunga.

Lebih luas lagi negara pingin aman, pemimpin pingin kedudukannya baik-baik saja, kadang melibatkan "orang pintar" yang bisa jadi terjerumus pada praktek kesyirikan. Pingin warga tentram dan sejahtera digalakkan cari utangan.

Inilah sekelumit cerita di negeri tercinta, yang semakin hari semakin banyak yang merasa gerah dengan aturan agama. Merasa agama tak layak mengatur dan ikut campur urusan kehidupan. Inilah ciri khas masyarakat sekuler yang memisahkan aturan Allah dari urusan kehidupan.

Padahal setiap helaan nafas kita adalah aturan Allah, kedipan mata adalah mengikuti aturan Allah. Maka sejatinya aturan ekonomi, aturan kesehatan, pendidikan, aturan politik mestinya berdasar akidah Islam. Tidak melepaskan diri dari aturan Allah. Agar bisa meraih kebaikan dan keberkahan. Saat hidup jauh dari aturan Allah, maka tunggulah masalah demi masalah, kesulitan yang bertambah dan kelak di hari kiamat pun akan jauh lebih mengerikan hidupnya.

Hal ini sudah Allah peringatkan dengan gamblang dalam ayat cinta-Nya, Allah mengingatkan kita dalam surat Ta ha ayat 124, yang berbunyi :

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ أَعْمٰى
Artinya :
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Begitu mengerikan membayangkan kesulitan yang Allah janjikan bagi pelaku maksiat. Yakni orang-orang yng tidak mau menjalankan aturan Allah. Atau malah tidak mau mencari aturan Allah apa saja dalam kehidupan. Tugas kita yang lebih dulu tahu aturan Islam yakni mengajari yang belum tahu. Mengingatlan agar tidak selamanya dalam kesalahan.

Inilah pentingnya beramar ma'ruf dan nahi mungkar. Agar lebih banyak yang pahami aturan Islam dan mau berjuang menegakkan Islam kaffah. Tidak menunggu banyak orang ber-Islam sempurna, namun sedikit-sedikit beramal baik, setiap amal akan Allah balas tunai. Karena amalku untuk diriku dan amalmu untuk dirimu.

Semoga di yaumil hisab kita dikumpulkan dalam keadaan lapang. Aamiin.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.