Oleh: Lia Herasusanti
Bukan hal baru Al Qur'an dinistakan seperti yang terjadi di Swedia baru-baru ini. Saat itu terjadi, biasanya demo kaum muslimin di mana-mana. Kutukan dan kecaman kepala negara muslim nyaring terdengar. Tapi kemudian? Penista dan para pendukungnya tak mendapat hukuman setimpal. Hingga akhirnya penistaan berulang dan berulang kembali.
Ya, kaum muslimin saat ini tak berdaya. Banyak, namun laksana buih. Tak ditakuti sama sekali oleh musuh-musuhnya. Karena negara-negara kafir tahu, negeri-negeri kaum muslimin tak diatur dengan aturan Islam. Banyak aturan yang akan mencegah mereka untuk bersatu. Mereka diikat dengan nasional state. Diikat dengan resolusi PBB, yang notabene nya bentukan negara-negara kafir. Sehingga keputusannya tak akan pernah berpihak pada kaum muslimin.
Berbeda dengan kondisi saat daulah khilafah masih tegak berdiri. Sekedar ancaman khalifah Sultan Abdul Hamid II, bisa membatalkan pertunjukan teater di Perancis, yang akan menjadikan sosok Nabi Muhammad ﷺ sebagai tokoh utamanya. Dengan lantang Sultan berkata pada perwakilan Perancis,
'"Akulah Khalifah umat Islam Abdul Hamid Han! Aku akan menghancurkan dunia di sekitarmu jika kamu tidak menghentikan pertunjukan tersebut!"
Maka tak ada hal lain yang bisa membangkitkan kembali wibawa kaum muslimin, selain tegaknya kembali institusi khilafah. Institusi yang akan menyatukan kaum muslimin dalam satu komando. Dan akan membuat siapapun tak akan berani melakukan penistaan terhadap agama Islam.
Dalam surat Al An-am ayat 165,
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
"Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
