Type Here to Get Search Results !

KEJARLAH AKHIRAT NISYA AKAN DITAMBAH KEUNTUNGAN ITU


Oleh: Noviana Irawaty

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَنْ كَا نَ يُرِيْدُ حَرْثَ الْاٰ خِرَةِ نَزِدْ لَهٗ فِيْ حَرْثِهٖ ۚ وَمَنْ كَا نَ يُرِيْدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ نَّصِيْبٍ
"Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat."
(QS. Asy-Syura 42: 20)

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah:

Allah mendorong untuk beramal sebagai bekal kehidupan akhirat; barangsiapa yang menginginkan pahala di akhirat dari amalan dan niatannya, maka Kami akan melipatgandakan kebaikannya; dan barangsiapa yang menginginkan kenikmatan dunia semata dari amalannya, maka Kami memberi kepada siapa yang Kami kehendaki dari mereka apa yang Kami mau, namun di akhirat dia tidak akan mendapat balasan pahala.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah pernah membaca firman Allah:

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. (Asy-Syura: 20)

Kemudian beliau bersabda: “Allah berfirman, ‘Wahai Bani Adam, persembahkanlah dirimu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan memenuhi dadamu dengan kekayaan dan menutup kemiskinanmu; jika itu tidak kalian lakukan, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan, dan aku tidak akan menutup kemiskinanmu.”

(Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam as-Sunan no. 2466, dan mengatakan hadist ini hasan gharib; dan Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya 2/119 no. 393; dan Imam al-Hakim meriwayatkannya dari Ma’qal bin Yasar dengan riwayat yang semisalnya, dishahihkan dan disepakati Imam adz-Dzahabi dalam al-Mustadrak 4/326. Kedua riwayat ini disepakati oleh Syeikh al-Albani dalam as-Silsilah as-Shahihah no. 950).

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.