Oleh: Lia Herasusanti
Dari sebuah kitab, saya menemukan bahwa ada beberapa golongan orang yang dijamin masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa, diantaranya adalah,
هُمْ الَّذِينَ لَا يَرْقُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Mereka adalah orang-orang yang tidak meruqyah, tidak meminta untuk diruqyah, tidak melakukan thiyaroh (beranggapan sial) dan hanya kepada Allah mereka bertawakal.” (HR. Bukhari no. 5752 dan Muslim no. 220)
Kaget iya, karena ruqyah adalah satu aktifitas yang umum dilakukan. Alhamdulillah, hari ini ketika membaca Al-Qur'an terjemahan, menemukan penjelasan keutamaan surat Al Fatihah.
Di sana tercantum hadits dari Kharijah bin Shat dari pamannya berkata, di tengah perjalanan kami bertemu dengan tokoh Arab, lalu mereka berkata, “Kami diberitahu bahwa kalian datang dari orang ini (Rasulullah ﷺ) dengan membawa kebaikan, apakah kalian memiliki obat atau ruqyah (jampi-jampi) karena kami memiliki orang yang terkena sihir?” Kami menjawab, “Ya” . Lalu mereka mendatangkan orang yang terkena sihir, maka kami bacakan padanya surah Al Fatihah tiga hari berturut-turut pagi dan sore. Setiap kali selesai baca Al Fatihah, aku kumpulkan ludahku lalu meludah. Seakan-akan dia lepas dari belenggu sihirnya. Setelah sembuh, mereka memberiku hadiah. Aku katakan, “Aku tidak akan menerima (hadiah ini) sampai aku menemui Rasulullah ﷺ.” Lalu beliau bersabda, “Sungguh, demi umurku barang siapa yang makan dari ruqyah batil (itu tidak boleh), tetapi sungguh kamu memakan dari ruqyah yang dibenarkan.” (HR.Ahmad dan Abu Daud)
Dari kedua hadits di atas, bisa dipahami bahwa ruqyah ada yang batil dan ada yang syar'i. Ruqyah batil bisa menghalangi seseorang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa. Sementara ruqyah syar'i adalah ruqyah yang diperbolehkan oleh Rasulullah ﷺ, karena ruqyah dilakukan dengan membaca ayat-ayat Allah.
Dan salah satu ruqyah syar'i adalah dengan membaca surat Al Fatihah yang merupakan Ummul Qur'an, Ummul Kitab dan As-Sab'ul Matsani wa Al Qur'an al-Azhim (tujuh ayat Al-Qur'an yang terulang-ulang). Masya Allah tabarakallah.
Al-Qur'an surat Al Fatihah ayat 1-7:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Aamiin~
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”