Oleh: Ramsa Sahara
Hidup itu biarkan mengalir saja seperti air. Hidup itu dijalani saja gak usah neko-neko. Sering dengar ya obrolan mak-mak kayak gitu? Sepintas kata-kata itu seakan benar. Tapi kalau dikaji lebih dalam, kalimat di atas perlu diperbaiki. Kenapa?
Karena hidup yang kita jalani perlu perencanaan. Perlu persiapan visi dan misi. Kita akan menuju kemana, apa yang akan dijadikan bekal dalam perjalanan hidup yang kita lewati.
Kita butuh kenal apa, bagaimana dan mengapa kita diciptakan Allah, apa tujuan penciptaan kita? Kita mesti tahu baik dan buruk yang sesuai standar Sang Khalik. Bukan baik dan buruk versi orang banyak atau kebanyakn orang. Baik dan buruk dalam Islam standarnya adalah hukum syarak. Jika Allah anggap baik, maka itu baik, jika buruk dalam pandangan Dia maka manusia pun wajib menganggapnya buruk.
Mari kenali pesan cinta-Nya agar lebih paham agama kita, Allah berfirman dalam surat Al-An'am ayat 160 :
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰىٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Artinya :
"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)".
Hanya dalam Islam yang menilai dan memberi ganjaran kebaikan berkali-kali lipat. Sedangkan satu keburukan tetap diganjar dan hanya dianggap satu keburukan. Mari berlomba berbuat baik!!
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
