Oleh: Noviana Irawaty
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰ نَ تَرْتِيْلًا
"atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (QS. Al-Muzzammil [73]: Ayat 4)
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1-5. Al-Muzammil adalah orang yang menutupi badannya dengan baju semakna dengan kata al-Mudatsir. Hal ini terjadi pada Rasulullah ketika Allah memuliakan beliau dengan risalah. Allah memulainya dengan menurunkan wahyu dengan mengutus Jibril menemui beliau. Rasulullah melihat sesuatu yang belum pernah beliau lihat sebelumnya dan tidak ada yang mampu bertahan atasnya melainkan hanya para rasul. Pada saat itu Rasulullah gemetar kala melihat Jibril. Kemudian Rasulullah pulang kepada istri beliau dan berkata, “Selimutilah aku, selimutilah aku.” Rasulullah menggigil ketakutan. Setelah itu datanglah jibril dan berkata, “Bacalah!” Rasulullah menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Jibril memeluk erat beliau hingga Rosulullah kelelahan, Jibril mengajarkan bacaan padanya lalu Rasulullah pun membaca.
Kemudian Allah menganugerahkan keteguhan padanya dan memberinya wahyu hingga mencapai tingkat yang belum pernah dicapai oleh para rasul sebelumnya.
Subhanallah! Alangkah besarnya perbedaan antara permulaan kenabian dan akhirannya. Karena itulah Allah berfirman kepada Rasulallah dengan menyebutkan sifat seperti ini yang dilihat pada beliau pada saat pertama kali. Allah memerintahkan Rasulullah dengan berbagai ibadah yang berkaitan dengan-Nya.
Selanjutnya Allah menentukannya, “(Yaitu) seperduanya atau kurangilah darinya,” yakni dari seperdua, “sedikit” misalnya sepertiganya, “atau lebih dari seperdua itu,” lebih dari seperdua seukuran dua pertiga malam, “dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan,” karena membaca al-Quran dengan perlahan bisa mendatangkan perenungan, pemikiran, bisa menggerakan kalbu, beribadah dengan tanda-tanda kebesaran Allah serta bersiap-siap secara sempurna untuk itu.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat,” yakni, Kami akan mewahyukan al-Quran yang berat ini padamu. Yang dimaksud dengan berat adalah makna-maknanya yang agung, sifat-sifatnya yang luhur. Untuk itu, sesuatu yang sifatnya seperti ini layak dipersiapkan, dibaca secara perlahan, serta merenungkan apa yang tercakup di dalamnya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”