Oleh: Honriani Nst
Adil merupakan salah satu sifat Allah yang wajib diimani oleh umat manusia yang beriman kepada-Nya. Umat manusia mesti menyadari bahwa keputusan Allah kepada semua manusia bersifat adil. Allah akan memberikan balasan yang adil kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman. Sebagai manusia yang lemah akalnya, mungkin ada yang beranggapan bahwa Allah tidak adil saat Allah memberikan balasan siksa neraka yang pedih kepada orang-orang yang tidak beriman. Sesungguhnya anggapan ini merupakan anggapan yang tidak benar. Karena sesungguhnya Allah sudah menciptakan akal bagi manusia, dengan akal manusia akan bisa menyadari bahwa Allah satu-satunya zat yang layak sebagai Pencipta dan Pengatur semua makhluk.
Akal adalah suatu proses mengkaitkan antara informasi yang ada dengan fakta yang diindra oleh manusia. Jika informasi yang ada benar, fakta yang diindra pun benar serta benar pula proses mengkaitkan antara fakta dengan informasi maka akan dihasilkan kesimpulan atau pemikiran yang benar. Kesimpulan atau pun pemikiran yang benar akan menghasilkan pemahaman yang benar dan membuahkan aktivitas yang benar. Aktivitas yang benar adalah aktivitas yang sesuai dengan aturan Allah ﷻ. Sedangkan informasi yang benar adalah informasi yang berasal dari Alah ﷻ, yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Adapun informasi yang merupakan teori yang dihasilkan oleh ilmuwan melalui metode berfikir ilmiah belum tentu benar, masih ada keraguan di dalamnya karena pengamatan seorang ilmuwan bersifat terbatas.
Saat Allah memerintahkan manusia untuk taat kepada-Nya, maka Allah pun memberikan penjelasan secara gamblang tentang aturan-Nya dan menjelaskan secara gamblang tentang balasan yang diterima oleh orang-orang yang taat para aturan-Nya dan balasan pada orang-orang yang melanggar aturan-Nya. Allah ﷻ memberikan balasan kebahagiaan di dunia dan nikmat surga di akhirat bagi orang-orang yang taat kepada aturan-Nya. Begitu juga Allah ﷻ akan memberikan balasan kesempitan hidup di dunia dan siksa yang pedih di neraka bagi orang-orang yang melanggar aturan-Nya.
Akal dan nafsu yang ada pada manusia membuat manusia terbagi-bagi ke dalam beberapa golongan, ada golongan Yahudi, golongan Sabi-in, golongan Nasrani, golongan Majusi, dan golongan musyrik. Allah ﷻ memberikan keputusan pada masing-masing golongn ini, sebagaimana disebutkan Allah dalam ayat cinta-Nya surat Al-Hajj ayat 17 berikut:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (17)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Sabi-in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi, dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
Pada ayat ini Allah ﷻ menyebutkan golongan manusia yang ada di dunia ini yaitu orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, orang-orang Sabi-in, dan orang-orang musyrik. Selain itu Allah juga menyebutkan bahwa Allah memberikan keputusan yang adil pada hari kiamat kepada setiap golongan manusia.
Keputusan Allah ﷻ pada mereka adalah, Allah ﷻ akan memasukkan orang yang beriman kepada-Nya ke dalam surga, dan akan memasukkan orang yang kafir kepada-Nya ke dalam neraka. Karena sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan semua perbuatan mereka, Maha Mencatat ucapan mereka serta Maha Mengetahui semua rahasia dan apa yang tersimpan di dalam hati mereka.
Dari nash-nash syar’i dijelaskan bahwa orang-orang beriman itu adalah penganut agama Islam dan ahli kitab pada masanya serta ahli kitab yang beriman kepada Al-Qur’an. Sedangkan orang-orang kafir adalah ahli kitab yang mengingkari Al-Qur’an, kaum Majusi dan orang-orang musyrik.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”