Oleh: Lia Herasusanti
Dalam surat Al-Baqarah ayat 208 menerangkan,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu."
Berapa banyak muslim yang memiliki Al-Quran? Berapa banyak yang membacanya? Berapa banyak yang khatam berkali-kali? Berapa banyak yang paham makna ayat di atas?
Berputar-putar pertanyaan itu. Seandainya semua yang mengaku muslim paham makna ayat di atas, mereka akan tahu bahwa konsekuensi keislamannya adalah masuk Islam secara kaffah. Tidak setengah-setengah, tapi utuh, lengkap, sempurna.
Jadi jika hari ini masih banyak muslim yang belum mau berhukum dengan hukum-hukum Islam, bukan main-main, urusan keimanannya pada Al-Quran, Rosul dan Allah dipertanyakan. Karena seorang yang yakin Allah tuhanmya, Rasulullah ﷺ utusannya, dan Al-Quran adalah firman Allah, ia tak akan berani melenceng dari titah-Nya.
Yuk tanya pada diri kita sendiri, sudah luruskah keimanan kita?