Oleh: Ramsa Sahara
Setiap manusia punya potensi hidup. Allah subhanahu wa taala sudah membekali kita dengan tubuh yang lengkap. Ada otak sebagai pengolah informasi dan tempat penyimpanan memori. Dengan stimulus positif yang terus-menerus otak akan menjadi aktif dan mampu menjadikan pemiliknya cerdas.
Cerdas dalam arti bisa menyelesaikan masalah. Mampu membedakan benar dan salah. Cerdas memilih aturan hidup. Cerdas dalam hal mengatur emosi diri.
Manusia yang cerdas dalam berbagai bidang tentu saja diinginkan banyak orang. Maka orang cerdas itu akan bisa memaksimalkan potensi anggota tubuhnya. Terutama mata, telinga dan akal pikirannya. Hanya dipakai dalam hal yang mendatangkan kebaikan dan mengajak pada perbaikan.
Orang cerdas akan memilih jadi orang yang unik, tidak seperti kebanyakan manusia, menjadi manusia "langka" yakni manusia yang tahu fungsi tepat untuk matanya, dan telinganya.
Yuk baca surat surat Al-A'raf ayat 179, berikut ini :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ
Artinya :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Manfaatkan mata untuk melihat kebaikan, menghindari pandangan syahwat dan memalingkan mata dari hal negatif. Jadikan telinga alat pendengar yang mendengar ayat-ayat Allah, menjadi alat yang mempermudah hadirnya pemahaman Islam yang sempurna. Agar mampu menjadi wasilah menuju surga. Aamiin.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
