Oleh: Ramsa Sahara
Dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 71 menjelaskan,
وَٱللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ فِى ٱلرِّزْقِ ۚ فَمَا ٱلَّذِينَ فُضِّلُوا۟ بِرَآدِّى رِزْقِهِمْ عَلَىٰ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَآءٌ ۚ أَفَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَجْحَدُونَ
Artinya :
"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?".
Hidup ini nikmat dari Allah. Rezeki berupa anggota tubuh yang lengkap dan berfungsi juga merupakan rizki minallah. Ada mata yang bisa menatap keindahan atau keburukan dunia. Ada telinga yang dipakai buat mendengar sesuatu yang baik atau pun yang kurang baik.
Masyaallah kalau mau menghitung nikmat dan rezeki dari Allah tak akan pernah bisa terhitung. Walaupun cukup manusiawi jika kadang iri melihat tetangga bisa memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan tersier lebih dari yang kita bisa.
Ketika ingin makan, selalu ada makanan yang tersedia, bahkan bisa memilih menu, menikmati kesehatan, serta tubuh yang lengkap. Tapi di balik semua itu akan selalu ada syukur yang diungkapkan. Di luar kita ada banyak orang yang tak bisa makan, tak punya kaki, tak melihat. Bahkan ada yang tak mampu berjalan walaupun punya dua kaki.
Masyaallah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.
Syukur terus kupanjatkam semoga Allah memberi keberkahan pada segala rezeki dan nikmat-Nya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”