Oleh: Alfi Ummuarifah
Judul di atas adalah ungkapan setan. Saat itu setan berbalik arah. Mencuci tangan. Kapan itu? Di hari penghisaban. Dia mengingkari janjinya dulu saat di dunia. Saat merayu kita, mengaku dia teman kita.
Dia membisiki kata-kata indah agar kita percaya padanya. Agar kita mau ikuti ajakannya. Agar kita merasa tenang setan bersama kita. Akhirnya kita memilih pilihan hidup yang menyelisihi Allah dan Rasul-Nya.
Isi dari Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 122 sungguh mengingatkan kita, agar kira hanya patuh pada Allah. Hanya percaya janji Allah saja. Hanya ikut ketentuan Allah saja. Tak menyelisihinya sedikitpun. Namun, begitulah manusia, kadang mudah dirayu setan terkutuk.
وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدۡخِلُهُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَاۤ اَبَدًا ؕ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقًّا ؕ وَمَنۡ اَصۡدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيۡلًا
Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?
Beberapa ayat sebelumnya menggambarkan bahwa orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan akan ditempatkan oleh Allah kelak di neraka Jahanam.
Sebaliknya, pada ayat ini Allah menggambarkan balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan orang yang beriman dengan keimanan yang benar dan mengerjakan amal kebajikan sesuai dengan tuntunan agama, kelak di hari Akhirat nanti akan Kami masukkan ke dalam surga sebagai balasan atas kepatuhan dan ketaatan mereka terhadap tuntunan Allah dan Rasul-Nya, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan segala hal yang menjadi janji Allah itu benar dan pasti sesuai dengan kenyataan karena yang menjanjikan itu adalah Allah Yang Maha benar perkataan-Nya.
Dan siapakah yang lebih benar dan pasti perkataannya daripada Allah? Tidak ada satu pun.
Orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka tidak terperdaya dengan godaan setan, mereka tidak mau menjadi pembantu setan.
Mereka mengikuti petunjuk-petunjuk Allah, melaksanakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Mereka diberi balasan dengan surga yang penuh nikmat, di bawahnya mengalir sungai-sungai.
Mereka kekal di dalam surga, karena tidak ada sesuatu pun yang dapat mengeluarkan mereka dari tempat yang penuh kesenangan dan kebahagiaan.
Itulah janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bukan janji palsu, bukan pula angan-angan kosong yang tidak ada hasilnya seperti bisikkan setan. Tetapi janji yang pasti ditepati, karena yang menjanjikan itu adalah Yang Mahakuasa, Maha Perkasa, Mahakaya, Pemilik seluruh alam.
Adapun janji setan mustahil ditepati, karena dia sendiri tidak mempunyai kesanggupan untuk menepatinya. Allah berfirman:
وَقَالَ ٱلشَّيْطَٰنُ لَمَّا قُضِىَ ٱلْأَمْرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ ٱلْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِىَ عَلَيْكُم مِّن سُلْطَٰنٍ إِلَّآ أَن دَعَوْتُكُمْ فَٱسْتَجَبْتُمْ لِى ۖ فَلَا تَلُومُونِى وَلُومُوٓا۟ أَنفُسَكُم ۖ مَّآ أَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ أَنتُم بِمُصْرِخِىَّ ۖ إِنِّى كَفَرْتُ بِمَآ أَشْرَكْتُمُونِ مِن قَبْلُ ۗ إِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim: 22)
So, masih mau percaya janji setan yang dibisikkan di telinga kita untuk berbuat yang dilarang Allah? Maka perhatikanlah dirimu dan nasibmu di akhirat kelak. Agar engkau selamat.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”