Oleh: Murli Ummu Arkan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)
Dalam ayat di atas Allah ﷻ mewajibkan orang-orang beriman untuk berpuasa ramadhan. Ya seruan ini hanya untuk orang-orang yang beriman. Allah ﷻ menyeru, "Yaa ayyuhalladziina aamanuu ... (wahai orang-orang yang beriman ... )". Kenapa orang beriman? Karena hanya keimanan yang nantinya akan melahirkan ketakwaan.
Iman adalah diucapkan oleh lisan, diyakini dalam hati, dan diamalkan dalam perbuatan. Tak hanya itu, iman itu juga memperlihatkan ketundukan, penerimaan dan kepatuhan pada syariat Allah ﷻ dan segala apa yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.
Maka orang yang beriman sebenar-benarnya kepada Allah ﷻ, pasti dia akan membuktikan keimanannya dengan amal sholih. Sebenar-benarnya iman seseorang, pasti dia mau menyelesaikan semua permasalahannya dengan syariat Allah ﷻ. Sebenar-benarnya iman seseorang pasti dia berserah diri secara totalitas pada Allah ﷻ. Mereka ridho dihukumi dengan hukum syariat Allah ﷻ, baik syariat yang dia senangi maupun yang tidak. Mereka siap diatur dengan peraturan dan hukum-hukum Allah ﷻ dan RasulNya. Kenapa? Karena hanya syariat Allah ﷻ lah yang menjadikan keberkahan dunia akhirat akan diraih.
Kewajiban puasa ini adalah konsekuensi keimanan. Jika puasa dijalankan karena perintah Allah ﷻ, karena lillahita'ala maka akan terlahir generasi-generasi takwa. MasyaAllah, inilah pentingnya menjalankan puasa Ramadhan. Maka dari itu Allah ﷻ menyebut di akhir ayat, "La 'allakum tattaquun ( Agar kamu bertakwa).
Yuk, di ramadhan kali ini, hisab diri kita masing-masing. Sudahkah kita membuktikan keimanan kita dengan ketundukan yang sebenar-benarnya iman kepada Allah ﷻ? Sudahkah kita totalitas membuktikan ketaatan dan ketundukan kepada Allah ﷻ?
Mari kita jadikan momen Ramadhan kali ini menjadi awal keimanan kita secara totalitas kepada Allah ﷻ.
Marhaban Yaa Ramadhan~
Mohon maaf lahir dan batin~
Ya Allah, sungguh bahagia diri ini bisa menemui Ramadhan kembali. Semoga ramadhan kali ini, lebih khusyuk dalam ibadah, lebih dekat dengan Al-Qur'an, lebih mudah menerapkan syariatMu, dan lebih semangat dalam memperjuangkan Islam. Aamiin~
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”