Oleh: Arik Rahmawati
Surat Al A'raf ayat 172 mengingatkan manusia bahwa,
وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا ۛاَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ
172. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya saat itu kami lengah terhadap ini.”
Di sini Allah menjelaskan bahwa anak keturunan Adam secara keseluruhan dari yang pertama hingga hari kiamat telah disumpah rohnya sebelum mereka semua terlahir ke dunia bahwa mereka mengakui bahwa Allah itu tuhannya. Mereka mengakui bahwa Allah itulah yang membentuk tubuh manusia. Mulai dari air yang hina hingga menjadi makhluk yang sempurna. Dia mengakui bahwa Allah-lah yang memberi rejeki mereka. Dia mengakui bahwa hanya Allah-lah yang layak untuk disembah dan ditaati. Allah-lah yang menghidupkan dan mematikan manusia.
Adapun tanda tanda adanya Allah tersebar di alam raya ini. Adanya bumi dan langit, silih bergantinya malam dan siang itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Allah menciptakan keduanya yakni langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya berbeda dengan manusia. Jika manusia melakukan sesuatu biasanya dari melihat contoh atau tutorial terlebih dahulu baru mahir. Hal ini sangat tidak mungkin jika Allah melakukan hal yang demikian.
Pada dasarnya Allah ﷻ mengingatkan kepada seluruh manusia akan sumpah dan janjinya itu. Mengapa Allah mengingatkan di dalam Al-Qur'an? Karena agar manusia itu tidak menuntut di akherat kelak. Bisa jadi ia akan mengatakan bahwa ia tidak mendapat ilmu agama. Padahal secara fitrah semua manusia itu sudah bersumpah untuk beribadah dalam kehidupan dunia ketika dia masih di dalam alam ruh. Begitulah sifat manusia, mudah sekali ingkar.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”