Oleh: Lia Herasusanti
Apa kabar jamaah tarawih? Masih setiakah menghidupkan malam dengan ibadah dan mengisi shaf mesjid-mesjid kampung dan kota? Atau lebih memilih meramaikan kafe dan mal?
Apa kabar para pelajar? Masih tetap puasakah ditengah aktifitas sekolah yang masih padat menjelang Ramadan berakhir? Atau malah nongkrong di warung pojok sambil merokok? Bahkan saat pulang sekolah bersembunyi di kamar, menikmati mie instan sambil main games?
Apa kabar para pejuang rupiah? Masih sanggupkah menjaga puasa di tengah lelahnya bekerja? Atau tanpa malu melipir di warteg pinggir jalan, bersembunyi di balik tirai, untuk makan bahkan terang-terangan menghisap rokok tanpa rasa malu.
Tetaplah semangat menjalankan apa yang Allah ﷻ perintahkan. Karena Ramadan tak setiap hari. Saat ini adalah detik-detik terakhir Ramadan, penentuan kita mendapatkan pengampunan-Nya atau tidak, sebagaimana telah di ingatkan Rasul ﷺ :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
Jika surga dan neraka masih kita imani, maka saatnya mengoptimalkan amal. Karena tahun depan, belum tentu kita bisa menyapa Ramadan.
Ya Rabb, ampuni dosa-dosa kami yang telah lalu...
Dalam Al-Qur'an surat An Naml ayat 4 menerangkan :
إِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).”
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”