Oleh: Lia Herasusanti
Banyak yang berpikir bahwa menambah amal di bukan Ramadan, fokus pada amalan ibadah ritual, semisal sholat tarawih, baca quran, atau sedekah. Apakah salah jika demikian? Tentu saja tidak. Namun amalan tersebut adalah amalan sunah. Dan kita kadang mengabaikan amalan wajib. Padahal Allah berjanji melipatgandakan pahala amalan wajib sebanyak 70 kali lipat. Sementara untuk amalan sunah, nilainya setara dengan satu amalan wajib saja.
Dari informasi tersebut, jika ingin mengoptimalkan amalan di bulan Ramadan ini, maka aktifitas wajib harus lebih digiatkan. Diluar yang wajib, barulah beraktifitas sunnah dan kalau bisa meminimalkan amalan mubah.
Jika kita memahami bahwa Islam itu kaffah, mengatur seluruh kehidupan, maka kita akan menemukan bahwa setiap aktifitas kita memiliki hukumnya masing-masing. Tak ada satu perbuatanpun yang tak memiliki hukum, baik itu amalan ibadah, maupun amalan muamalah. Baik yang terkait hubungan dengan Allah, maupun yang terkait dengan hubungan manusia dengan manusia lain ataupun diri sendiri.
Jika demikian, apa saja aktifitas wajib? Banyak aktifitas wajib yang bisa dilakukan, diantaranya yang biasa kita lakukan, semisal sholat wajib, puasa wajib, menuntut ilmu/sekolah, mengajarkan ilmu, berdakwah, berbakti pada orang tua, dan silaturahmi.
Khusus bagi wanita, termasuk aktifitas wajib melayani suami, mengasuh anak, mengurusi rumah, berjilbab saat keluar rumah, dll. Sedangkan khusus bagi para suami, mencari nafkah, juga termasuk aktifitas wajib. Dan jika ia seorang penguasa, pembuat kebijakan, menetapkan kebijakan sesuai syariat Islam juga adalah sebuah kewajiban yang pahalanya sangat besar. Apalagi jika dilakukan di bulan Ramadan. Semoga ada penguasa yang bisa melakukan hal itu.
Sementara untuk amalan sunah, bisa dilakukan antara lain sholat tarawih, tilawah Al-Quran, itikaf, shodaqoh, dan menjenguk yang sakit.
Dengan banyaknya aktifitas wajib dan sunnah, minimalkanlah aktifitas mubah. Seperti menonton TV acara hiburan, scrolling HP, main games, atau tidur berlebihan. Bergeraklah. Alihkan aktifitas kita pada aktifitas wajib dan sunah. Ingat, ini bulan Ramadan. Bulan yang hanya datang setahun sekali. Dan belum tentu, tahun depan kita bisa menjumpainya kembali.
Hari demi hari Ramadan begitu cepat berlalu. Yuk atur kembali aktifitas kita, jangan sampai kita menyesal, saat Ramadan berlalu.
Al-Qur'an surat At Taubah ayat 72 mengingatkan,
وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar."
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”