Oleh: Lia Herasusanti
Adakah yang pernah dititik merasa kesal didzolimi? Difitnah dengan cara diputar balikkan apa yang terjadi sehingga kita menjadi orang yang tertuduh? Merasa marah dengan perlakuan yang diterima. Marah yang sampai hilang rasa. Akhirnya, sudahlah...
Jika mengikuti hawa nafsu, rasanya tak ingin lagi berhubungan dengan orang yang menyakiti kita sampai seperti itu. Ingin membalas perlakuannya, agar ia merasakan sakit yang sama seperti yang kita rasakan.
Tapi coba deh baca ayat ini, sepertinya rasa puas melihat orang yang menyakiti kita tersakiti, tak sebesar keinginan kita mendapatkan hal yang lebih baik dari Allah ﷻ. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an surat An Nahl ayat 126 menerangkan :
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ
"Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar."
Dan ketika sabar itu dilakukan, ajaib! Rasanya hati langsung plong. Hilang sudah rasa sakit hati, rasa tak enak, sungkan dan semua ganjalan lainnya hilang dengan sendirinya. Allah ﷻ angkat semua penyakit hati di diri. Masya Allah tabarokallah, alhamdulillah, mungkin inilah makna sesuatu yang lebih baik yang kita dapatkan, ketika kita bersabar, maka Allah ﷻ hilangkan semua kesakitan yang pernah kita alami.
Ada yang punya kasus serupa? Boleh dicoba.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”