Oleh: Lia Herasusanti
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Saat ini, apa yang disebutkan dalam hadits tersebut terjadi. Bagaimana orang-orang yang berusaha berpegang teguh pada aturan Allah menghadapi tantangan besar. Bagaimana tidak, kita ada di jaman orang yang berpuasa harus menghormati yang tidak berpuasa. Kita ada di jaman, malu ketika tak punya pacar. Kita ada di jaman hamil di luar nikah sesuatu yang biasa. Kita ada di jaman bangga pamer kekayaan hasil korupsi, kita ada di jaman pejuang syariah dan khilafah dianggap radikal, astagfirullah.
Namun tetaplah teguh memegang bara api tersebut sepanas dan sepedih apapun tangan kita terbakar. Bersabarlah! Dan tetaplah menjadi penyeru kebaikan dan pencegah kemungkaran. Karena percayalah, keistiqomahan ini akan mengundang pertolongan Allah, dan Islam akan kembali terterapkan secara kaffah.
Allahu Akbar!
Dalam Al-Qur'an surat Al Kahf ayat 28 mengingatkan,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
