Oleh: Noviana Irawaty
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Ankabut Ayat 56–59:
يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّ اَرْضِيْ وَا سِعَةٌ فَاِ يَّايَ فَا عْبُدُوْنِ
56. "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja)."
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
57. "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصّٰلِحٰتِ لَـنُبَـوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَـنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَ
58. "Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan,"
الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
59. "(yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya."
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
56-59. Allah ﷻ berfirman, “hai hamba-hambaKu yang beriman,” kepada-Ku dan membenarkan rasul-Ku, “sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja,” apabila kalian tidak bisa beribadah kepada Rabb kalian di suatu daerah, maka pindahlah darinya ke daerah yang lain di mana kalian bisa beribadah kepada Allah ﷻ semata. Sebab, tempat-tempat ibadah dan letak-letaknya luas, sementara Zat yang disembah hanya satu, dan kematian pasti akan menimpa kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Rabb kalian.
Lalu Dia akan memberikan balasan kepada orang yang menyempurnakan ibadahnya dan memadukan antara iman dan amal saleh, yaitu Dia akan menempatkannya pada bilik-bilik yang sangat tinggi dan tempat-tempat tinggal yang sangat indah lagi penuh dengan apa saja yang disukai oleh jiwa dan sedap dipandang mata, sedangkan kalian kekal di dalamnya.
Itulah senikmat-nikmat tempat tinggal di surga yang penuh kenikmatan dan pahala bagi orang-orang yang beramal di sisi Allah ﷻ, “yaitu orang-orang yang bersabar,” dalam beribadah kepada Allah ﷻ, “dan bertawakal kepada Rabbnya.” Dalam hal itu. Kesabaran mereka dalam beribadah kepada Allah ﷻ menuntut sikap mencurahkan segenap kemampuan dan potensi, dan perang besar melawan setan yang selalu mengajak mereka merusak sebagian dari ibadah.
Dan tawakal mereka kepada Allah ﷻ berkonsekuensi sangat besar kepada Allah ﷻ hanya Allah ﷻ tempat bersandar dan berbaik sangka kepada-Nya, bahwa Dia pasti akan merealisasikan dan menyempurnakan amal-amal kebajikan yang mereka tekadkan. Allah ﷻ menuliskan nas tawakal, walaupun ia sudah masuk dalam makna sabar adalah karena tawakal selalu dibutuhkan dalam setiap mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan, dan ia tidak akan bisa terlaksana kecuali disertai tawakal.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”